Saya tulis Resonansi
Saya tulis Resonansi ini sambil berbaring di atas
bangku kayu, setelah yang punya warung sangat ramah. Tetapi tulislah, katanya,
yang tidak melibatkan emosi, sebab jika otak biasa bekerja, dibiarkan nganggur, malah stres. Dengan
izin orang ini, sedikit kesulitan teknis
dapat saya atasi. Fasilitas yang saya pakai adalah sarana Laptop cicilan.
Demikianlah cerita ini, di samping untuk
Resonansi, Perspektif, juga harus menulis makalah untuk Ikatan Sarjana Teknik ,
Selain itu, ada pula dialog dengan forum
studi kemasyarakatan di Jakarta. Sekalipun tanpa makalah, energi terkuras juga
di forum ini. Forum ini ternyata anti-Obama, dengan menghadirkan seorang
Amerika sebagai salah seorang narasumber. Tidak tanggung-tanggung, menurut si
bule ini, bagi dunia Islam, Obama lebih berbahaya dari Bush. Padahal, belum
dilantik, bukan?
Bukan saja sampai batas itu. Umat Islam jangan lagi belajar ke Amerika,
pergilah ke negara-negara lain agar otak tidak tercuci oleh virus kapitalisme.
Anda bisa bayangkan suasana dalam forum itu. Ini semua sedikit banyak telah
menguras energi, sekalipun di ujung pertemuan pekik Allahu Akbar sudah tidak terdengar lagi, iklim
anti-Obama mulai melemah. Tetapi, akumulasi beban otak saya selama beberapa
hari ini telah memaksa saya harus istirahat. Teman-teman dari Marifat Institute
telah cukup berperan untuk membuat forum itu lebih dewasa dalam bersikap.
Akhirnya, nasihat saya kepada para pekerja otak, khususnya yang sudah lanjut
usia, hanya satu: jangan 'bakiah'! Hargai saran istri, anak, dan teman. Manusia
terbatas, sementara jelajah otak tanpa batas. Perlu dicari keseimbangan antara
keterbatasan dan yang takterbatas, tetapi saya tidak selalu berhasil. Semoga
yang lain lebih berhasil. Kerja otak sangat penting untuk mencegah kepikunan.
Seorang Rosihan Anwar dalam usia 86 tahun, otaknya masih encer dan tulisannya
terus mengalir, seperti tak terbendung dan memang jangan dibendung. Dunianya
memang berada di sana, sebuah dunia yang teramat luas, luas sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar