isi kitab barencong 3
sambungan
dari postingan tanggal 23.
————————————
MAKAM PENELANJANGAN TUHAN
————————————
MAKAM PENELANJANGAN TUHAN
Makam ini
disebut juga dengan makam ahlul ahirat, atau makam HAKIKAT SEMATA. Makam ini
sangat dahsyat sekali. Ia diluar dari akal orang banyak. Dan ia tidak berpegang
kepada kulit lahir daripada Nas dan dalil lagi. Ia telah menyeberang daripada
Nas dan
dalil yang ada ini, ia tidak berpegang dengan kata- kata yang ada ini lagi, dan
tidak bersandar kepada hukum-hukum lahir lagi. Ia berdirisendiri menurut kata
SIR-nya
Inilah
yang menjadi hokum baginya Jadi yang beginilah yang hamba katakan sangat
dahsyat sekali, dan sangat hebat sekali
TIDAK AdA
TUHAN, MELAINKAN TUHAN
TIDAK ADA
ENGKAU, MELAINKAN AKU
TIDAK ADA
AKU, MELAINKAN ENGKAU
ENGKAU
DAN AKU ADALAH ESA
ENGKAU
LENYAP, AKU BERNYATA
AKU
LENYAP ENGKAUPUN NYATA
ENGAKU
DAN AKU telah lenyap didalam kefanaannya,
kefanaan
lenyap didalam ke-esaannya Tuhan.
Keesaan
lenyap didalam kekidaman.
Kekidaman
lenyap didalam kebaqaan.
Akhirnya
fana dan baqa dalam keagungan.
Kini
tiada kelihatan lagi makhluknya.
HAMBA dan
TUHAN hanyalah asma.
HAMBA itu
berarti ; AKU
TUHAN itu
berarti ALLAH
HAMBA dan
TUHAN adalah Satu
AKU dan
ALLAH juga Satu
Kalau
dihimpunkan menjadi : AKU ALLAH
Lenyap
AKU, tinggallah ALLAH
FANA
HURUF ALLAH, timbullah kosong
Kosong
huruf, kosong asma, kosong suara, kosong segala-galanya, dan tidak apa-apa,
tiada hingga. Ahirnya didalam kekosongan, Nampak jelas ujud membayang. Bayangan
Allah adalah alam.
Terpandang
kepada Allah Nampak jelas ujud yang sebenarnya. Karena ia tiada boleh pisah
walau ……….
Jadi bagi
orang yang berada pada makam penelanjangan TUHAN, berkata dengan sembarang
kata, tapi jadi. Apa yang dikehendaki pasti jadi.
Hanya
orang banyak tidak mengerti dan tidak paham dengan apa yang dimaksudkan. Contoh
banyak sekali kepada wali-wali Allah yang terdahulu. Hamba pribadi telah banyak
membuktikan apa-apa. Yang terjadi, diluar kemampuan orang umum/awam.
Siapa
percaya boleh percaya, dan siapa yang tidak percaya boleh tinggalkan ajaran
ini.
AKULAH
YANG ERNAMA CINTA, AKULAH YANG BERNAMA si HAK, AKULAH YANG BERNAMA SORGA DAN
NERAKA ITU. AKULAH YANG BERNAMA ZATULHAQQ, SIFATULHAQQ, ASMAULHAQQ, DAN
AF’ALLUNHAQQ, HAQUQULHAQ adalah ; HAQQ, HAQQ TA’ALA itulah AKU.
TA’ALA
itu namaku yang rahasia didalam ala mini.
RUHULHAQ
RASIA HAMBA, NAMAKU DISEBUT SETIAP SAAT.
Apabila
orang menyebut TA’ALA didalam bacaannya, atau dalam hatinya atau dalam DIAMnya.
Maka tersebut samaku didalamnya.
AKULAH
TA’ALA ITU, DAN AKULAH RAHASIA ITU.
BERARTI
HAMBA ALLAH. Yang member nama yang empunya nama.
HAMBA
ALLAH berarti : AKU ALLAH
NAMA YANG
DIHANTARKAN KEPADAKU NYATA DARI ALLAH
Tiap-tiap
nama seseorang itu mengandung hikmah. Hikmah itu bertepatan dengan pemberian
nama itu. AKULAH YANG HAMBA DAN AKULAH YANG TUHAN.
AKULAH
YANG BERNAMA siHAQ ITU
DAN
AKULAH YANG NYATA DAN YANG GOIB ITU
AKU JUA
YANG LAHIR DAN AKU JUA YANG BATHIN
AKU HIDUP
YANG TIADA MATI-MATI, dan apabila AKU tiada lagi dalam dunia fana ini,
janganlah mencari Aku lagi.
Aku tetap
ada setiap orang yag beriaman kepada ALLAH. Bila engkau hendak bertemu AKU,
pandanglah dirimu itu AKU. Tidak ada AKU, melainkan AKU. Dalam keseluruhannya.
AKULAH
yang bernama ala mini, dan AKULAH YANG bernama akhirat itu
Tidak aku
lihat didalam sesuatu itu, melainkan AKU melihat AKU
AKU itu
telah lenyap dalam KE AKUANKu, sehingga tidaklah AKU melihat kehambaanku lagi.
Dan Aku telah bernyata didalam AKU, beraku ku. Sehingga hapuslah mulutku dan
hatiku
mengata
AKU. Kini Aku tidak berkata dengan lidah lagi, tidak dengan hati lagi, dan
tidak dengan puad dan jantung lagi.
TA’ALA
RIDHA KASIH SAYANGKU
TA’ALA
RACHMAD ITU SELIMUTKU
TA’ALA
NIKMAT ITU RASAKU
TA’ALA
HIKMAH ITU RACHMAN RACHIMKU
TA’ALA
SUNNAH ITU ATURANKU
TA’ALA
SHOLEH ITU ILMUKU
TA’ALA
ADIL ITU KEKUASAANKU
TA’ALA
ISFIAH ITU KEMAUANKU
TA’ALA
DHOIM ITU RAHASIA PRIBADIKU
TA’ALA
ALAIH ITU KALAMKU PASTI
T ‘ALA
JALAL ITU KEMESRAANKU
TA’ALA
JAMAL ITU KEELOKKANKU
TA’ALA
KOHAR ITU KEKERASANKU
TA’ALA
KAMAL ITU KESEMPURNAAN DAN KEMULIAANKU
TA’ALA
KHIB ITU KESATUANKU BAGI SELURUH ALAM
Demikialah
sebagai penutup dari pembukaan
Rahasia
yang terkandung pada kejadian DUNIA dan
Achirat,
dan amalan akhir kalamku sebagai harta atau
Pembendaharaan
GOIB yang kuwariskan kepada saudaraku
MUSLIMIN
DAN MUSLIMAH dimanapun ia berada.
INILAH
ASAL SEBENARNYA TUHAN
MENJADIKAN
MANUSIA
1. KUN
PAYAKUN : MENJADI OTAK PADA KITA YAITU ; ROH
IDOFI
2. KUN
HAQ : MATA TERANG HATI TERANG
3. KUN
SABITAH : NAPSIAH NAFSU PADA KITA
4. KUN
SAPUTIH : NYAWA PADA KTA (GERAK PADA KITA)
5. KUN
SADJATURRACHMAN : KEHENDAK PADA KITA
6. KUN
SUDJATULLAH : KELAKUAN PADA KITA
7. KUN
RAHMAN : RUPA KITA
8. KUN
ZAT HAYUN : TIADA MATI
9. KUN
ILLA NUR : RASA SEGALA TUBUH KITA
NAMA DIRI
HAMBA NUR HAYA QADIM
TURNA
ILALLAHI WAYARAKNA ILLALLAHI WAMA DAMA, ALA MA’PA’AL NAHU WALA ADJAM NAHU,
MINGKULI DJAMIL AZIM WALA NAU WUDU BIHI ABADAN ABADA.
Kata
Allah nyawa itu kekuasaanku dihati putih tempat bernyawa
dalam
UKUP, dijadikan umat MUHAMMAD sekaliannya daripada ;
AIR KUM
DUMULLAH. (yang bernama NUR MAYA QADIM).
LAILLAHAILLALLAH
: Hampir hamba kepada Tuhannya
LAILLAHAILLALLAH
: MAUJUD BIHAKQI
ILLALLAH
: Aku maujud pa’hu (diri)
RAHASIA
SYARIAT PD ANGGOTA TUBUH.
RAHASIATHARIKAT
PD HATI.
RAHASIA
HAKIKAT PD NYAWA.
RAHASIA
MA’RIFAT PD DIRI. Kalau sudah mengenal diri nampaklah hakikat diri pencipta
sekalian alam.
Itulah
yang bernama ; ALLAH : tiada berpermulaan tiada berkesudahan
1.
LAILLAHAILLALLAH ; zikir
2.
ILLALLAH ; zikir
3. ALLAH
; zikir
4. ;
sunyi
MINALLAH
; HAMBA
BILLAH ;
MUHAMMAD
LILLAH ;
ALLAH
1. Dari
pada ALLAH
2. Kepada
ALLAH
3. Karena
ALLAH
1. ROHANI
: TUBUH SYARIAT
2. RAHMAN
: HATI THARIKAT
3. IDOFI
: NYAWA HAKIKAT
4.
BABBANI : RAHASIA MA’RIFAT
INI PASAL
AIRMULHAYAT
Bermula
asal diri kita diambil secara ringkas.
Asal diri
kita selagi belum ada apa-apa, hanya ibu dan bapak belum berkumpul menjadi
satu. Maka Allah Ta’ala memerintahkan mengambil air MULHAYAT, diarak didalam
surga atau dilangit beberapa malaikat dan jibril membawanya lalu diperintahkan
dikirim kepada Bapak kita MAKAMAL MACHMUD, namanya setelah mahaluat 7(tujuh)
hari lamanya. Lalu bapak kita menjadi satu kepada ibu, umpama besi terdampar
dibatu, jatuhlah air mulhayat dirahim ibu kita, yang dinamakan MUKTAH.
Air mani
ayah berasal dari matahari, justru Putih warnanya, maka dari itu sir atau
syahwat cepat merangsang pada pihak ayah, itu dinamakan ZAT SIR RAHU, jatuh
kepada ibu seperti air hujan setitik didalam daun keladi. Maka menjadi anasar
ayah aurat, tulang, otam, sumsum. Dan pada ibu air mani tersebut dari bulan dan
dinamakan MUTEPAH. Karena itu air mulhayat ibu kuning warnanya. Sir atau
syahwat ibu lambat merangsang namun kekuatannya air tadi sama dengan bapak,
pihak ibu dinamakan ZAT SIR JAMANINI artinya anasar ibu ; bulu, kulit, darah,
dan daging. Dan anasar MUHAMMAD ; Pendengar, Penglihatan, pencium dan pengrasa.
Empat puluh hari belum lagi terserat, tatkala delapan puluh hari didalam rahim
ibu kita, waktu itu darah haid nikah bercampur dengan air bercampur dengan air
Nuktah, lalu suka makan asam-asam ibu kita dan suka tidur, karena sudah hamil
atau mengandung. Demikianlah daeerahnya atau alkah sedarah namanya daging
segumpal dirahim ibu kita. Tatkala seratus dua puluh hari didalam rahim ibu
maka menjadi ALIF ACHMAD pujinya, Inilah daerahnya tatkala genap seratus empat
puluh hari cukup lengkap kai, tangan, mata, mulut, kepala, hidung dan telinga
MUHAMMAD pujinya, inilah darahnya didalamrahim ibu kita. Tatkala cukup 9
(sembilan bulan)9 (sembilan) hari maka firman Allah Ta’ala : LA TATTAHARAKA ILA
BI IZNILLAH dengan seizin Allah maka keluarlah anak itu demikianlah berdo’alah
amin.
MAKAM
SALIK
Ini jalan
ringkas dimakam salik yaitu ambil jumlah, supaya lekas paham, asal mula ambil
dari bawah naik keatas : Pertama ROHANI jasmani, arad basariyah segala tubuh
yang kasar. Kedua ayan darajiah, roh idhofi atau roh maruhul qudus artinya roh
yang halus tetapi masih kasar jua halusnya itu jirim-jisim artinya tubuh yang
halus betul, halus masih kasar jua, halusnya ini seperti debu dijendela iruhul
cahaya matahari, karena alam roh, alammitsal, alam ajasam dan alam insan, sifat
ma’ani nur iman belum dapat mengenal allah, mesti berhancur atau jalan fana,
hapus atau jalan baqa ulbaqa atau jalan kadim bagi kadim, baru bisa dapat makam
ubudiyah dan mendapat makam uluhiyah serta didapatnya pula makam rububiyah.
Serta didapatnya akan salik karena nur mubassarah dengan nur mutalazimah,
berlazim-laziman didapatnya ZAUK WADJIDAN IDRAK artinya dirasa dengan
pengrasanya dan didapat dengan pendapatnya daripada yang lemah, karena kita
tiada merasa, dan mendapat serta lemah, hanya ilmu saja yang tahu sampai kepada
JUDBAH, dan makam laduniyah atau makam istiqomah artinya tetap.
ALAM NUR
/ NUR AKLI NUR
BISMILLAHIRRACHMANNIRRACHIM
Ambil
ringkas saja jalan asal UJUD ADAM mesti mengambil amanah HALAKAL INSANA MINTIN.
Artinya asal manusia itu dari pada ujud Adam. Adapun ujud Adam dari pada NUR MUHAMMAD.
Jadi jasad dan roh oun jadi dari pada NUR MUHAMMAD jua. Sebenar-benarnya diri
adalah Roh. Sebenar-benarnya Roh adalah manusia, sebenar-benarnya manusia
adalah Muhammad, sebenar-benarnya Muhammada adalah NURULLAH, sebenarnya
NURULLAH ialah NUR ZAT, sebenarnya NUR ZAT ialah ILMU ; mengetahui pandang
SUHUD yaitu pandang SALIK.
NAIK dan
TURUN, tatkala naik pujinya “HU” dan tatkala turun pujinya “ALLAH” Naik
senaiknya, turun seturunnya tiada di naik-naikan, tiadaa diturunkan. Ini hanya
sendirinya, janagan berpegang kepada nafas keluar masuknya, kalau naik, nafas
masuk, kalau turun nafas keluar.
Yang
dikata dengan lidah dan hati. Yang dipakai puji naik HU dan turun ALLAH. Supaya
jangan berpegang kenafas, tetapi naik-turun, tatkala naik pujinya HU melengkapi
tujuh lapis langit ujudnya HUTASARPAH la hurufin wala sautin, tiada huruf dan
suara, zat dirinya. Tatkala turun pujinya ALLAH melengkapi tujuh lapis bumi
ujudnya huyasariyah ZAT dirinya.
Inilah
dinamakan makam SALIK, (taraki dan tanazul) turun dan naiknya tetap berdiri
sendirinya sampai pulang ke rahmattullah. Jika ada yang menyerupai tolak, semua
was-was dari syaiton, tidak ada yang menyerupai lagi.
Itulah
JIBU / UJUD MUHDAR.
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Yang
menjadikan dan yang memberi baik dan jahat dan yang lengkap tujuh lapis langit
dan tujuh lapis bumi yaitu hanya ZAT ALLAH dan SIFAT ALLAH yang
sebenar-benarnya. Adapun akan JIBU itu yaitu yang tiada ber ujud dan tiada ia
ZAT. Adapun ZAT dan SIFAT itu namanya jua, maka jikalau ada ujud, ZATlah
namanya. Sungguhpun ada ujudnya, yaitu belum nama tetapi pada hakikatnya tiada
lain daripada JIBU, tiada ujudnya dan tiada zatnya dan tiada sifatnya melainkan
dirinya jua, yang sekalian ni JIBU jua. Adapun yang ber-ujud itu zatnya dan
yang berzat itu ujudnya, dan yang ber pa-el itu sifat ilmunyadan yang berilmu
itu Zatnya karena Tuhan itu yang tiada bersifat. Adapun Allah itu bukan karena
ia karena nama, Allah itu namanya. Engkau pikirkan/ cari dengan pikiran yang
sempurna. Maka barang siapa yang menyembah ZAT ALLAH maka orang itu sirik,
barang siapa meninggalkan ZAT ALLAH dan UJUD ALLAH maka orang itu mukmin
sebenar-benarnya MUKMIN.
Maka itu
barang siapa menyembah ZAT atau SIFAT, maka orang itu BID’AH sesat menjadi
kafir kepada Allah, Islam makhluknya. Adapun lenyap sekalian semesta alam ini
ma’lum, lenyap maklum kepada hayun, lenyap hayun kepada ZAT, kepada hidup yang
tiada berzat, karena zat dan sifat dan ujud kembali kepada JIBU, pada hari yang
kemudian, kedua-keduanya itu karena tiada kembali kepada tiada.
UJUD MUHDAR……………
UJUD
MUHDAR
Alhamdulillahirabbil
alamin wassalatu wassalam ‘ ala saidul mursalin, wa’ala alihi wasahbihi
ajma’in. Asal-usul sebelum ada bumi dan langit, tiada ada apa-apa hanya kosong
saja, melainkan ALLAH TA’ALA saja yang ada sendirinya tiada apa-apa. Allah pun
belum ada namanya LA – TA – YIN, tiada senyata-nyatanya. Hanya UJUD MUHDAR yang
ESA, hidup didalam ilmunya takluk kabdah namanya ESA sendirinya didalam
genggamannya yang hidup tiada mati.
AHDIYAT,
WAHDAH, WAHDIYAT
Tanzizi
kadim suluhiyah kadim takluk kodrat iradat ; jalal, jamal, kabar dan kamal.
artinya ; kebesaran, keelokkan, kekerasan dan kesempurnaan. Maka lengkaplah
bumi dan langit dengan isinya semesta sekalian alam ini adanya. KUN katanya
ALLAH PAYAKUN kata MUHAMMAD, ALLAH bernama ZAT MUHAMMAD bernama SUHUN ZAT,
karena kita bernama tanzizi hadist, arad basariyah tubuh yang kasar sifat
baharu alam, keterangan ringkas ini didabit oleh DATUK ABDURRAHMAN dan
diperbanyak oleh DATUK SYAHRUDIN.
Sekian
hanya untuk akhlinya saja.
—oo0oo—
HADIST
QUDSYI
Dan ini
bermula hadist qudsyi, menerangkan sehingganya pada batang tubuh kita dan
lenyap melainkan yang ada, Ujudnya Allah Ta’ala semata-mata, dan inilah
keterangannya tersebut di bawah ini.
1.
Hancurlah badan timbul hati
2.
Hancurlah hati timbul akal
3.
Hancurlah akal timbul fikir
4.
Hancurlah fikir timbul faham
5.
Hancurlah faham timbul ilmu
6.
Hancurlah ilmu timbul rahasia
7.
Hancurlah rahasia timbul cahaya
8.
Hancurlah cahaya timbul nyawa
9.
Hancurlah nyawa timbul AKU (rahasia) melainkan ujudku yang ada.
NAMA ROH
DALAM JANTUNG
1. Ruhul
amin
2. Ruhul
Amri
3.
1. AKU :
ALLAH
2. AKU :
MUHAMMAD
3. KARENA
: HAMBA
: ALLAH
: IRADAT
: UJUD
—oo0oo—
UNTUK
HALAMAN YG TERAKHIR INI ; saya gali sejarah
KALIMANTAN
SELATAN pada abad ke 18 (delapan belas)
Ada
beberapa tokoh yang terkenal ditengah-tengah
PERTAMA
ialah Syeh ABDUL HAMID TATAKAN/RANTAU, yaitu dengan gelar DATUK SANGGUL / DATUK
KUNING.
KEDUA
ialah SYEH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
KETIGA
ialah SYEH ABDUL HAMID ABULUNG
KEEMPAT
ialah SYEH MUHAMMAD NAFIS AL BANJARI
Dan pada
abad ke-19 bertambah banyak lagi tokoh-tokoh agama di Kalimantan ini. Dan
akhirnya pada abad ke-20 banyak lagi melahirkan tokoh-tokoh baru untuk penerus
perjuangan beliau itu.
Jadi
tokoh-tokoh empat besar itu tadi patut kita warisi, karena adalah berdasarkan
Al-Qur’an dan hadist dan ijma Ulama yang ahlus sunnah wal jama’ah yang hak.
Bagaimana
kita hendak ingkar dengan ajaran-ajarannya yang berbau dengan kebenaran itu.
Demikian
pula wali-wali itu adalah di bawah nabi sebagai halifah didalam bumi ini,
sedang nabi-nabi itu beroleh wahyu dan wali-wali beroleh ilham.
Marilah
kita teruskan perjuangan yang gigih itu untuk merebut kembali kemenangan yang
pernah dicapai oleh nenek moyang kita dahulu. Beranikanlah dirimu untuk terjun
dimedan laga, untuk meraih kemenangan yang gilang-gemilang. Serahkanlah dirimu
bulat-bulat kepadanya, niscaya Tuhan berdiri dihadapanmu sekaliannya. Kita
semua harus berani jangan pengecut ; karena pengecut itu adalah bibit segala
dosa durhaka. Kalau siapa pengecut dalam perjuangan, itu namanya pahlawan
syaiton namanya. Dan siapa berani berjuang dengan Allah, ia akan mendapat gelar
pahlawan Tuhan. Pilihlah antara dua, inign jadi pahlawan Tuhan atau jadi
pahlawan shaiton.
Marilah
kita menuju kebenaran ; insya Allah, Tuhan akan menunjukkan jalannya.
Lihat
contoh sebagai pahlawan Tuhan yaitu ;
DATUK
ABULUNG mati dalam mempertahankan agamanya. Dan beliau meninggalkan warisan
yaitu sebuah kata-kata mutiara yang lebih berharga daripada harta benda dunia,
apakah kata-kata itu ;
TIADA
YANG MAUJUD, MELAINKAN HANYALAH DIA
DIA
ADALAH AKU
DAN AKU
ADALAH DIA
Inilah
inti sari tasauf beliau
Dan DATUK
SANGGUL mewariskan kalimat ; A, I, U
Dan DATUK
KELAMPAIAN mewariskan kalimat ; L, L, L
Dan DATUK
MUHAMMAD NAFIS mewariskan sebuah kitab yang bernama ADDURUN NAFIS
Dengan
intisarrinya yang berbunyi ; A, A, A
Apakah
arti dan makna A, L, U, itu ?
Apakah
arti dan makna L, L, L, itu ?
Dan
apakah arti dan makna dari A, A, A
Marilah
kita gali selanjutnya sampai tuntas, siapa beroleh
Petunjuk,
dialah yang beruntung
DEMIKIANLAH
RIWAYAT SINGKAT TENTANG TOKOH “ KEAGAMAAN DI KALIMANTAN SELATAN, KHUSUSNYA, DAN
KALIMANTAN UMUMNYA.
Sekian.
WASSALAM
INSAN
KAMIL
1. Jadi
insan kamil adalah pada waktu tanazul berada paling akhir, sedang pada waktu
taraki nantinya jadi yang awal sekali.
2. Yang
disebut rahul hajat ialah pintu Tuhan hakikatnya dikatakan pintu-pintu zat
itulah dia lobang yang dinamakan mekar dan kkuncupnya marnas atau buka tutupnya
mahid.
3.
Syiratal mustaqim ialah maksudnya menamakan hilang perginya atau, sempat
diakhirat atau diakhirat ilahi robbi dan tuhan kita mengatakan bahwa ayat yang
diatas ini tadi maksudnya adalah keluarnya perkataan kita.
4. Arsiullah
artinya muka pada hakikatnya wadah persidangan zat yaitu berada di kepala dan
di dada kita
5. Kursi
artinya tempat duduk pada hakikatnya tempat duduk zat yaitu berada pada otak
dan jantung
6. Luch
machfut / luch kalam artinya luch tempat machfut dijaga pada hakikatnya adalah
sifat-sifat zat. tempatnya berada di jasad serta dijaga oleh malaikat katibin.
Jadi yang dimaksud puncak hidup itu ialah berada di badan kita pribadi
(pahmakanlah)
7. Mizan
artinya timbangan, pada hakikatnya pertimbangan zat yang berada di penglihat,
pendengar, pencium, pengrasa dan perkataan maksudnya mengatakan terhadap
pertimbangan hidup kita yang berada di panca indra.
Ibarat
wahana zat dengan sifat itu, seperti sendiri-sendiri saja. Jelasnya mengatakan
terhadap berdirinya hamba dan Tuhan. Seolah-olah berdiri sendiri-sendiri
padahal yang sebenarnya adalah tetap satu (esa). Jadilah kesimpulannya adalah
tidak ada sifat yang berdiri diatas zat atau yang bertambah dengan sifat ma’ani
yaitu gazlikun bizatihi, maridun bizatihi, alimun bizatihi, dan seterusnya
sampai kalam.
Jadi
disini duduknya kepada JIBU artinya tiada huruf dan tiada suara, zat dirinya.
Ibarat roh dengan badan, tetap kekal. Inilah yang dinamakan alip mutakalimun
wahid. Artinya yang berkata-kata jadi ucapan tanpa mulut itu adalah yang
mempunya rupa yang sejati, dan tempatnya berada didalam sukma/nyawa kita
pribadi, dan suara. Inilah yang disbut zikir batin yang sesungguhnya dan yang
sebenarnya serta azali dan qadimdan yang baqa. Sedang malaikat pun tidak boleh
tahu apapun yang keluar itu : semua malaikat dan zipun bisa tahu. Tetapi yang
disebut mudawatuhzukri itu tak ada seorangpun yang tahu kecuali dia sendiri
inilah puncak segala puncak ilmu dan amal ma’rifat. Dan inilah zikir yang
senantiasa dan tiada pernah lupa walau sekejap matapun. Maka ada seorang wali
pernah berkata : apabila aku lupa sekejap juapun sengaja atau tidak sengaja,
maka aku hukumnya diriku itu murtad. Demikianlah adanya kepada kita ini
semuanya, bila lupa berarti belum sempurna ilmnya. Dengan sdanya keterangan ini
itulah apa adanya dapat hamba sampaikan semoga Allah meridhoinya amin ya robbal
alamin.
TENTANG
NAFSU
Nafsu itu
ada empat martabat :
1. Nafsu
amarah tempatnya pada empedu
2. Nafsu
lawwamah tempatnya pada perut
3. Nafsu
sawiyah tempatnya pada limpa
4. Nafsu
mutmainah tempatnya pada tulang
Inilah
nafsu zat haq ta’ala. Kenyataannya pada/diri hidung kejadiannya dalam cahaya
putih : kelihatan segala macam sesuatu dikalam laut Rachmad jadi kesempurnaan
dari ke 4 macam tersebut diatas tadi adalah bersatu di dalam alam nur/ cahaya
kita pribadi. Demikianlah uraian ringkas dari hamba semoga kita semua beroleh
petunjuk, serta taufik dan hidayahnya dari pada Tuhan azzawazallah. Amin
Qalbu
hati
Hati itu
ada dua bagian :
1. Hati
sanubari : juga disebut hati nabati
2. Hati
nurani : juga disebut hati cahaya
Sebab
disebut hati nabati, karena ia daging segumpal berhenti dibawah lambung kiri
diantara dua jari di bawah susu kiri di dalam dada kita. Dan adapun hati nabati
itu mempunyai beberapa nama. Namanya Halifatullah artinya ganti Allah karena ia
memerintah tubuh manusia dan lain-lainnya. Namanya amisu mu’minin artinya raja
yang nyata karena kuasa akan sesuatu. Namanya arsyullah artinya mahligai Allah,
karena ia tempat taajalli allah ta’ala kepadanya. Namanya Zarrotul Haq artinya
cermin haq ta’ala karena ia haq ta’ala kepadanya. Namanya iradatul ujud artinya
kehendak yang nyata ada atau kehendak dari. Karena ia tiada luput daripadanya.
Adapun hati nurani itu amat besar dan amat luasnya daripada segala alam. Tetapi
amat/halus maka ialah menerima tadjali zat allah, sifat allah, asma allah,
af’al allah. Maka daripadanya lampah kepada yang lainnya Karena hati nurani
itulah yang memakai sifat 7 yaitu: hayat, ilmu, kudrat, iradat, sama, besar dan
kalam, jadi kalau terhenti kepada hati nurani karena hidupnya hati nurani itu
adalah kenyataan hayat.
Zatullah
ta’ala. Tahu hati nurani kenyataan ilmu Zatullah ta’ala. Kuasa hati nurani
kenyataan kudrat Zatullah ta’ala. Berkehendak hati nurani kenyataan pendengaran
Zatullah ta’ala melihat hati nurani kenyataan penglihat Zatullah ta’ala.
berkata hati nurani kenyataan alam Zatullah ta’ala. jadi pernahkah
susunan/gugurnya kepada diri kita sendiri atau diri pribadi.
Arti dan
Makna
Jadi
baiklah kita uraikan arti dan makna sebenarnya apa yang berlaku kepada hati
nurani itulah kelakuan Zatullah ta’ala maknanya apabila kelakuan Zatullah
ta’ala pada hati nurani itu tiada di dalam da tiada diluar hamba tiada dengan
nyata-nyatanya hati nurani karena hati nurani itu adalah sifat zattullah dan
daripada hati nurani itulah lampah kepada tubuh kita ini. Maka nyatalah tubuh kalimah
daripada hati nurani. Maka karena hidup tubuh kita ini sebab hidup hati nurani
tahu tubuh kita ini sebab tahu hati nurani. Kuasa tubuh kita ini sebab kuasa
hati nurani. Berkehendak tubuh kita ini sebab berkehendak hati nurani.
Mendengar tubuh kita ini, sebab mendengar hati nurani. Melihat tubuh kita ini.
Sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita ini sebab melihat hati nurani.
Berkata tubuh kita ini sebab berkata hati nurani. Bergerak tubuh kita ini sebab
bergerak hati nurani. Gerak dan diam tubuh kita ini sebab gerak diam hati
nurani jua. Maka nyatalah hidup kita dan tahu, kuasa kita, bergerak dan
mendengar/melihat serta berkata-kata ini kenyataan hati nurani artinya kelakuan
hati nurani. Maka apabila kelakuan hati nurani pada tubuh kita yang kasar ini,
tiada nyatanya kepada tubuh kita yang kasar ini karena tubuh kita yang kasar
ini. Sifat hati nurani dan hati nurani itulah kenyataan zat Allah Ta’ala yang
tiada baginya ialah yang di per-ujudileh sekalian yang maujud adapun sebenarnya
hamba itu yaitu : mata tiada melihat, telinga tiada mendengar, mulut tiada
berkata-kata, hidung tiada mencium, maka mata dapat melihat, telinga dapat
mendengar hidung dapat mencium mulut dapat berkata-kata. Hanya pekerjaannya
jua. Sabda rasulullah saw yang artinya : lidah itu juru bicara hati dan hati
itu juru bahasa lidah, hidayah itu daripada cahaya yang qadim dan azali. Adapun
arti hidayah itu ialah sifat tubuh yang nyata pada hati nurani adapun sifat itu
adalah kenyataan zat yang wajibal wujud. Tuhan Allah ada menerangkan didalam
al-Qur’an yang artinya kenyataan Allah didalam diri kamu melengkapi, mengapakah
kamu tidak melihat. Dan lagi Allah Ta’ala serta kamu, dimana saja kamu berada
Maka nyatalah bahwa kelakuan yang nyata kepada dirimu itu ialah nafsumu itu
semuanya kenyataan keadaan zatullah ta’ala yang meutlak, adapun hamba tak
punya. Jadi yang mempunyai kelakuan itu tiada huruf dan tiada suara.dan tiada isyarat itulah dirimu dunia dan akhirat itulah Jibu. Adapun pahamnya
segala yang tersebut didalam akibat yang lain-lainnya, ang dinaakan kitab
maksudi tasauf itu yaitu jikalau kita ada bisa mengembalikan amanah allah atau
berlaku barang sebgainya sama didalam sembahyang, didalam ziki atau barang
pekerjaan dunia, maka sudah karamlah kita didalma laut qadim ang haqiqi.
Manakal karam hapuslah namanya, manakala hapus lenyaplah baginya namapun tiada
itulah yang dikata Esa dan meliputi. Jadi kalau tiada demikian, tiadalah hasil
ma’rifat seperti ini barulah benar-benar cinta dan rindu dendam dengan zat
hayat yang hidup sendirinya. Maka berkasih-kasih dan berinjak-jinakan, karena
sudah sauju senyawa, serta serasa dan serahasia. Inilah walaupun sembarang saja
kelakuannya, tiada diketahuinya dirinya karena pekerjaan itu atau kelakuannya
didunia dan diakhirat sama dibuatnya adapun arti rindu itu belum berjumpa dan
arti dendam itu sudah bertemu.
Dan arti
rindu itu hamba, dan dendam ialah Tuhan maksudnya. Yang artinya berjumpa itu
sudah bertemu nyatalah dengan nyatanya, manakala nyata datanglah laut rahmat
dan nikmat itulah jibu.
KARENA
itu tidaklah BERDIRI SENDIRI. TETAPI SEMUANYA BERHAJAT KEPADA ALLAH. MAKANYA
ADANYA ALAM INI TIDAK MENARIK PERHATIANNYA. KARENA ITU MEREKA ANGGAP BAGAIKAN
TIDAK ADA. INILAH CAHAYA ILAHI ROBBI YANG MENYINARI DIRINYA LAHIR BATIN.
DUA
KALIMAH SYAHADAT
Dua
kalimah syahadat itu ada dua bagian : pertama yang disebut syahadat tauhid,
kedua syahadat rasul. Dua kalimah syahadah itu kita sudah maklum yang artinya
menurut logat umum ialah aku naik saksi tiada tuhan melainkan allah. Dan aku
naik saksi bahwasannya Muhammad itu utusan Allah.
Maksudnya
ialah : yang dinamakan tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi.
Sebab sebenar-benarnya yang kita sebut itu tidak ada. Itulah disebut tiada
tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi. Sebab yang menyebut itu juga
yang menyebut atau yang menyaksikan itu juga yang disaksikan. Berdasarkan dalil
al-Qur’an dan al-Hadist al-insanu sari wa ana sirrohu. Artinya : insan itu
rahasiaku dan akupun rahasianya.
Dan lagi
firmannya : al-insan sirri wa ana sirri sifatin wa sifatun ligoirih, artinya :
insan itu rahasiaku, rahasiaku itu sifatku, dan sifatku itu tiada lain daripada
aku jua. Jadi nyatalah kepada kita bahwa allah, Muhammad, adam (insan) adalah
satu. Insan kamil pun allah jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya. Jadi
pada hakikatnya manusia ini adalah tuhan (dalam rahasia) atau rahasia dalam
ketuhanan.
Johiro abdi bathinu abdi artinya : pemeliharaan tuhan pada bathin tuhannya
yakni kepada ilmu hakikat kenyataannya, adanya tiadanya dan Esanya huwal awwalu
wal ahiru wadjohiro wal bathinu wahuwa ala kulli sya’in qadir. Dia yang awal
dia yang akhir, dia yang johir dia yang batin. Adapun yang dinamakan Muhammad
itu bukannya Muhammad yang di Madinah. Tetapi yang sebenarnya ialah cahaya kita
pribadi. Itulah sebabnya diakui utusan, sebab cahaya kita itu pertandanya
tuhan. Masalahnya adalah begini : apabila kita benar-benar sampai kepada tuhan,
utsan tuhan keluar dari diri kita : bahwa utusan tuhan itu mendatangkan apa
ciptamu, maka barang siapa percaya mendapat kasih ampunan tuhan. Apabila sudah
menerima petunjuk yang demikian itu. harap hati-hati dan waspadalah didalam
hati. yang hidup kita pribadi itulah adanya nugraha dan anugrah. Artinya :
nugraha itu tuhan dan anugrah ituhamba.Sebab usaha senyawa didalam badan pribadi.
Janganlah sak dan ragu lagi.
—oo0oo—
Artinya :
aku adalah suatu perbendaharaan yang tersembunyi, aku ingin dikenal, maka
kujadikan makhluk, supaya mereka mengenal aku dengan aku. Maka disinilah kita
membuatkan cita-cita yaitu : yang disebut jam-ul himmah dan ada lagi sebuah
hadist yang berbunyi. Mal’lam yazuq lam yarif, artinya barang siapa belum
pernah merasai, maka belumlah ia akan tahu, dan lagi sebuah hadist yang
berbunyi : Mal-lam bizuq lam yadir, artinya : barang siapa tiada merasai
niscaya tiadalah ia mendapat dan tiada beroleh maqam arifinbillah, jadi dalam
tingkat ini siapa tiada merasai dengan rasanya niscaya ia bergemilang dalam
dosa durhaka kepada tuhan dan kepada rasulullah saw sekarang baiklah hamba
teruskan kepada membicarkan tentang Hulul. Hulul artinya : yaitu ketuhanan atau
lahu menjelma kedalam diri insan atau nasud. Nur Muhammad sebagai asal usul
segala kejadian amal perbuatan dan ilmu pengetahuan dan dengan perantaraanya
seluruhnya ala mini djadikan. Bila batin seorang insan telah suci di dalam
menempuh
perjalanan dalam hidup kebathinan, niscaya akan naiklah tingkat hidupnya it
dari satu makam ke makam yang lainnya yaitu yang dmulai makam yang paling bawah
sampai ke makam yang paling atas yaitu makam Mukarrabin.
Mukarrabin
artinya: orang yang paling dekat kepada tuhan di atas daripada makam mukarrabin
itu tibalah di puncak sehingga bersatu dengan tuhan (tunggal dalam rahasia)
maka tidak dapat lagi dibedakan atau dipisahkan diantara asyik dengan ma’syuknya.
Dan apabila ketuhanan itu telah menjelma atau tjih di badan dirinya maka
tidaklah lagi kehendaknya yang sabda Rasulullah saw.
Sabda
nabi: yang aku khawatirkan terhadap umatku, ialah kelemahan dalam iman
keyakinan. Kalau lemah dalam ibadah lahir dapat diperbaiki dengan kesabaran.
Kelemahan iman keyakinan bisa membawa lenyapnya semua amal yang lalu/ yang
sekarang dan yang akan dating maka dari pada itu ma’rifatlah lain tidak. Sebab
ma’rifat itu adalah puncak segala amal, dan puncak segala kebahagiaan dunia dan
akhirat, puncak rasa menikmati ridhanya. Jadi kesempatan adalah sorga karena
adanya ma’rifat dan neraka itu karena terhijap artinya ; tidak kenal kepada
Allah, dan tidak melihat allah dalam apa yang ia lihat.
Sabda
nabi Isa alaihissallam
Berbahagialah
orang yang perkataannya zikir, diamnya berzikir panangannya penuh perhatian.
Sesungguhnya orang yang sempurna akalnya ialah selalu mengoreksi dirinya
sendiri, sebelum dikoreksi orang lain.
Dan
selalu berakal untuk kemudian harinya rasulullah saw bersabda
Rasulullah
saw membenarkan perkataan seorang pujangga yang berkata : bahwa segala sesuatu
itu selain allah semuanya palsu belaka. Maksudnya ialah : apabila memandang
kepada sesuatu apapun jua, maka pandangan itu tertuju kepada sesuatu itu saja,
maka pandangan itu palsu belaka. Jadi yang benar ialah apabila kita memandang
kepada sesuatu itu maka pandangan kita lenyaplah sesuatu itu dalam pandangan
basyirah hati itu. walaupun kita memandang kepada makhluk namun hati tetap
memandang kepada Allah Ta’ala. itulah pandangan yang benar yang hak. Jadi
jelasnya begini : semua itu allah dan allah itu semuanya inilah yang disebut
yang satu, memandang kepada yang satu (suhudul wahdah filwahdah).
Demikianlah
tampak jelas sifat-sifat allah didalm tiap-tiap sesuatu didalam ala mini
sehingga apabila masih ada manusia tidak dapat melihat allah dalam apa yang ia
lihat dan ia dengar niscaya ia masih terdinding/terhijab.
Ciri-ciri
nas seorang arif
Suatu
tanda/ciri nas dari orang yang lulus dalam perjuangan mereka selalu menyerah kepada
allah sejak awal perjuangannya mereka ridho kepada allah dan berbuat menurut
kehendak allah.
Pertama :
syua’aa’ul basyirah : cahaya akal
Kedua :
ainal basyirah : cahaya ilmu
Ketiga :
haqqul basyirah : cahaya ilahi
Keterangan-keterangan
Orang
yang sampai kepada cahaya akal yakni : allah selalu meliputi dirinya dan
mengurung mereka lahir dan bathin, artinya : ia yang meliputi dan ia yang
meliputi, ia yang mengurung dan ia yang dikurung.
Orang
yang sampai kepada cahaya ilmu, yakni : allah selalu bersamanya dimana saja ia
berada. Ia merasa dirinya tidak ada lagi jika disbanding dengan adanya allah :
artinya adanya adalah adanya allah, dan tiadanya adalah tiada makhluk. Karena
pada hakikatnya makhluk ini fana kepada / kedalam allah (fana zihir dan
bathinlahir bathin). Inilah disebut seorang aribillah.
Karena
ahli hakikat itu hanya melihat kepada allah saja walaupun matanya terbelalak
melihat alam. Orang seperti itu bukanlah tidak melihat kepada sesuatu
disampingnya karena itu tidaklah berdiri sendir-sendiri.
Maka
tidaklah lagi kehendaknya yang berlaku, melainkan kehendak allah ta’ala jua.
Apabila ruh allah telah meliputi akan isa anak mariyam, demikian pula kita ini
pada hakikatnya tiada berbeda-beda dengan isa a.s.Jadi apabila siapapun mampu
memfanakan dirinya ke dalam tuhan yaitu dengan pensucian ruh. Maka pada waktu
itu ruh Allah masuk ke dalam badan insan maka dikala itu perbuatan dan iradat
insani tadi menjadi perbuatan dan iradat tuhan. Tegasnya insan ain allah dan
allah ain insan. Jadi pada hakikatnya manusia itu adalah tuhan tuhan dalam
rahasia. Sebab insane jadi daripada zatnya jua (rahasia). Tuhan menurut bentuk
dan surahnya sendiri. Itulah sebabnya maka tuhan menindahkan kepada malaikat
supaya sujud kepada adam (manusia). Ini adalah bukti yata dalam al-Qur’an.
Tuhan itu menjelama atau tjli kepada insan yang telah sanggup mempanakan
dirinya kedalam tuhan, sehingga mendapat baqa didalamnya, fana kedalam tuhan
dan baqa dalam tuhan. Cinta kedalam tuhan adalah kecintaan tuhan. Sekarang kita
lanjutkan pula kepada membicarakan tentang hakikat. Perkataan hakikat berpokok
dari kata al-haqqu (sebenarnya) kemudian pindah menjadi muhaqqa (nyata
kebenarannya). Sudah itu pindah menjadi ta haqio (benar tak salah lagi).
Akhirnya menjadi hakikat (zat dari al-haqqu). Jadi ang disebut haikat dalam
mutunya yang luhur itu ialah bebas lepas dari segala pengaruh berkuasa sendiri
dan tidak satu misalpun di pendapat untuk dicontohnya. Hakikat yang kuhur itu
hanya dapat dilihat oleh ilmu, ruh dan perasaan (ZAUQ). Sekarang kita dalami
lagi tentang mengenal hakikat.
Kata-kata
hakikat tadi berpokok dari pada al-haqqu. Al-haqqu itulah yang memberikan nur
cahaya dan aulia yang menjadikan segala yang ujud (segala yang ada) dialah yang
Menjadikan
segala yang ujud (segala yang ada). Dialah yang menjadikan alam seluruhnya.
Didalam alam itulah terletak sinar yang membukakan rahasia dari al-haqqu.
Dengan kata lain al-haqqu itu ialah : allah ta’ala. Jadi apabila manusia
berangsur-angsur mengetahui dan mengenal al-haqqu itu. Maka akhirnya al-haqqu
itu pulalah yang menjadi buah kehidupan manusia itu. Demikianlah keterangan
tentang mengenal Hakikat.
SAKSI DAN
PENYAKSIAN
Yang
dinamakan kesaksian ialah sebab diwaktu menyampaikan kewejangan atau ajaran,
supaya disaksikan oleh sanak saudara kita sesama muslim. Yaitu semua titah yang
dititahkan didalam alam dunia ini diantaranya seperti bumi, langit, bulan,
bintang, matahari, api, angin, air, hawa dan udara dan lain-lainnya. Semuanya
menjadi saksi dan menyaksikan bahwa kita sekarang ini mengakui berdirinya dan
adanya tuhan dan jadinya hamba Tuhan. Didalam hadist qudsyi, Tuhan berfirman
artinya : aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada tuhan melainkan aku.
Dan aku
naik saksi bahwa Muhammad itu urusanku.
Dan
sebenarnya yang bernama Allah itu akidahku.
Rasul itu
rasaku. Muhammad itu cahayaku.
Akulah
yang hidup yang tiada pernah mati. Yang ingat yang tidak
Lupa,
kekal tiada berubah, pada kenyataan zat, akulah yang hawas lagi tahu, dan tiada
samar dan dari segala sesuatu.
Akulah
yang kuasa dan menguasai, dan akulah yang maha bijaksana, maha suci aku, dan
sungguh besar kuasaku, dan sembahlah aku.
Di hadist
qudsyi ini tadi, bukan saja kita baca saja tetapi yang utama sekali ialah ;
untuk pribadi kita sendiri dan untuk akidah kita sendiri.
Jadi inti
dari semua itu adalah ; Tiada tuhan melainkan allah, dan Muhammad itu utusan
Allah.
Jadi yang
disebut allah itu adalah af’alnya.
Dan
disebut rasul itu ya muhammad.
Muhammad
itu adalah cahaya kita jua.
Jadi
hakikat kita yang sebenarnya adalah, hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah
(Rahasia)
Buktinya
Tuhan kuasa menghidupkan yang mati dan adanya mati dari hidup. Justru hidup
kita ini berasal dari yang mati.
Dan
akhirnya tiada yang mati, dan hidup didunia dan akhirat tiada akan pernah lupa
akan hidup kita, tanpa perbuatan, tanpa bergeser dalam kenyataan yang sejati.
Jadi
dasar kenyataan yang sampai kepada pusat yakin. Itulah dia kesempurnaan hidup.
Dan tiada
merasa apa-apa yang dimaksud asal kita mati ialah, mati MA’NAWI, bukan mati
HISYI.
Adapun
kehidupan ini atau kehidupan dunia ini, itulah dia zat yang maha suci, yang
tiada huruf, dan tiada suara, tiada kata-kata dan tiada nama, tiada
warna-warni, tiada roh, tiada jasad, dan tiada apa-apa tiulah dia JIBU.
LAHURUFIN
WALA SAUTIN artinya ialah tiada huruf, tiada suara, tiada kata-kata zat
dirinya. Demikian tentang dua kalimat syahadat tersebut.
Asal dua
kalimat syahadat itu ialah ; nur Muhammad, nur Muhammad itu ialah cahaya kita
yang terang benderang tuhan telah bertazalli kepadanya. Nur Muhammad itu adalah
hakikat alam. Dan nur Muhammad itu ialah cahaya kita pribadi. Jadi
kesimpulannya ialah kita ini asal adam. Adam dari nur Muhammad, dan nur
Muhammad itu dari nur zat. Maka wajarlah kita ini dengan zat allah. Karena zat
itulah bermula segala ujud. Jadi nyatalah kepada kita bahwa ujud sekalian alam
ini kenyataan ujudnya allah ta’ala jua. Inilah yang disebut wahdatul ujud
(ke-esaan ujud). Nyata dan jelaslah kepada kita bahwa semua ujud ala mini
adalah ujud allah ta’ala jua. Jadi allah, Muhammad, adam adalah satu. Insane
kamil pun allah jua, adam dan Muhammad pun pada hakikatnya. Jadi hakikatnya
manusia ini tuhan/dalam rahasia hamba.
—oo0oo—
Beberapa
hadist untuk jadi pertimbangan
Rithatu
bil ilmilah
Pokok
pengetahuan itu ialah : orang yang telah mendapatkan makam tuhannya. Dan
diduduki kedudukan orang yang kuasa manusia allah yang bersifat dengan
sifat-sifat allah dalam dirinya. Latknatuni goirif wala goirifuna. Artinya :
adapun ilmu yang satu itu, siapa saja yang menangkapnya, niscaya masuk sorgalah
ia.
Laya’rifu
Robbahu wala robbahu. Artinya : barang siapa yang mengetahui ilmu satu itu, dan
dapat mengamalkan, niscaya sempurnalah ia di dunia dan akhirat. Demikianlah
yang hamba sampaikan kepada saudaraku muslim.
Wala
mukminin hayun fiddroini. Artinya : masuk dalam lipatan pakaian suaminya hal
ini terdapat pada nikah batin, sebab dia mengaku ma’mum pada suaminya.
Dan
menghalalkan dirinya kepada suaminya, dan mengharuskan nyawanya pada allah dan
melenyapkan tubuhnya pada nabi Muhammad, serta mengaku ma’mum pada suaminya
dunia akhirat.
Nata
kimbolong artinya : termasuk dalam lipatan pakaian istrinya : ialah karena
perkawinan itu.
Nikah bathin yang sebenarnya, dan jangan sampai pisah dunia akhirat. Nikah
bathin yang sebenarnya ialah : apabila si istri mengenal diri dan memahami
sebenar-benarnya tentang rahasia dirinya dan memahami akan tuhannya
sedalam-dalamnya. Maka dialah yang diberikan oleh suaminya nikah bathin.Sebab mustahil akan bercerai dengan suami dari dunia hingga akhiratnya. Cobalah
renungkan sejenak berpisahnya allah dengan Muhammad.
Inilah
bukti nyata dan dalil nyata.
Syahadatnya
para rasul-rasul
Nama-nama
rasul utusan tuhan allah
1. Nabi
Muhammad saw
2. Nabi
Adam a.s
3. Nabi
Nuh a.s
4. Nabi
Musa a.s
5. Nabi
Isa a.s
a.
Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah
b.
Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna adam khalifatullah
c.
Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna nuh habibullah
d.
Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna Ibrahim kholilullah
e.
Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna musa kalamullah
f.
Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna isa ruhullah
Firman
Tuhan kepada Muhammad
Ya,
Muhammad, engkau utusanku
Sekarang
engkau harus ma’rifat kepadaku. Sebab engkau adalah kehadiranku. Dalilnya
adalah: al-insanu sirri, wa ana sirrohu. Insan itu rahasiaku dan akupun
rahasianya. Jelasnya adalah, sesungguhnyarasaku ini sudah pasti dan derajatnya
tidak salah lagi Muhammad rasulullah. Dan aku menganugerahimu burokuntuk nanti
menghadapku dan terus sampai ke anak cucumu, lalu kepada wali-waliku.
Ini tiada
batas sampai kepada hari kiamat.
Kesimpulannya
apabila nabi kita mi’raj maka kitapun mi’raj jua adanya.
Kalau
tidak demikian, maka tersalahlah ma’rifat kita kepada Allah Ta’ala. karena
hakikatnya disekujur badan kita ini telah menerima keadaan dalam wujud pribadi.
Jadi
hakikat adam itu tadi adalah sebagai adekan perwujudan kita pribadi yang nyata
kepada kita adalah pendengaran, penglihatan, perkataan, penciuman kita itulah
nafas kita yang sudah pasti dan Muhammad itu tadi adalah rasa jasad kita.
Sekarang meresap sekali yaitu : penglihatan, pendengaran, pencium, pengrasa dan
pengucap. Semuanya masuk kedalam rasa. Ujud juga adalah sebagai bukti. Jadi
pada hakikatnya seluruh rasa itu sudah menyatu atau menunggal didalam jasad.
Tentu tidak ada kekurangan lagi bukan ?
Makanya
sudah kita katakan dahulu tadi bahwa kalau didalam hadits qudsyi allah
mengatakan seperti di bawah ini. Tidak ada Tuhan melainkan Aku dan Muhammad itu
adalah utusan-Ku. Makanya kitapun harus demikian juga adanya kalau tidak
tersalahlah ma’rifat kita kepada Allah dan kepada Rasulullah. Memang banyak
yang dapat memahami arti dalil-dalil dan hadits yang mendalam sekalipun mereka
tiu cap seorang guru atau seorang ulama dan penceramah, belum tentu dapat
memahami dalil dan nash dan hadits-hadits qudsyi yang mendalam dan yang penuh
dengan liku-likunya memang sulit kalau tidak ada pertolongan, Ilham dari Tuhan
robbul alamin. Kalau hanya menggunakan akal manusia semata, bangkrutlah yang akan
bertemu.
Jadi yang
utama sekali dalam menggali ilmu ketuhanan itu ialah tumpahan ilham dari alam
goib dan jangan mengartikan ayat-ayat al-Qur’an dan al-hadits menurut seleramu
sendiri, karena ayat-ayat suci al-Qur’an itu mengandung empat arti dan makna dan
pengertiannya. Kalau mengajinya hanya selapis saja memang sulit untuk mencari
kebenaran mutlak maka dari itu wahai sekalian penuntut camkanlah selama akalmu
masih bergelimang dalam nafsumu selama itu pula shaiton selalu mengkuti
jejakmu.
Bagaimanakah
mengatasi yang demikian ? untuk megatasi dalam perjuangan pertama ialah :
menyerah bulat-bulat dengan tak ada sak wasangka lagi. Mohonlah doamu supaya
hatimu beroleh petunjuk.
Firman
allah kepada nabi adam a.s
Wahai
engkau adam, diperintahkan olehmu menjadi utusan tetapi engkau sekarang jangan
ma’rifat kepadaku dulu, pengetahuanmu tiu biarlah dahulu wujudmu itu sendiri.
Sebab ujudmu itu sebagai kenyataan adanya aku. Dalilnya adanya : wallahu
bathinul insan johirullah.
Artinya :
johir Tuhan ada dimanusia dan bathin manusia ada di Tuhan. Dan sholatmu itu dua
rakaat. Yaitu pada waktu subuh apakah sebabnya jadi dua rakaat ? sebabnya ialah
adanya nyawa dan ujud.
Firman
Allah kepada nabi Nuh a.s
Wahai
engkau Nuh, aku perintahkan engkau menjadi utusanku, tetapi engkau jangan
ma’rifat dulu kepadaku, ketahui siapa dulu olehmu : bahwa pendengaranmu itu
adalah pendengaranku, dalilnya sama dengan adam dan engkau sholat empat rakaat
pada waktu johor. Apakah sebabnya jadi empat rakaat ? sebabnya ialah engkau
punya telinga dan dua kaki.
Firman
Allah kepada Nabi Ibrahim a.s
Wahai
engkau Ibrahim, kuperintahkan engkau jadi utusanku, tetapi engkau jangan ingin
ma’rifat kepadaku dahulu. Ketahui saja dahulu bahwa penglihatanmu itu adalah
penglihatanku dan sholatmu empat rakaat ashar. Demikianlah tentang sholat
ashar.
Firman
Allah kepada Nabi Musa a.s
Wahai
engkau Musa kujadikan engkau utusanku, tetapiengkau jangan ingin tahu dahulu
kepada zat dan sifatku. Ketahui saja bahwa pengucapmu itu sesungguhnya adalah
pengucapku. Dalilnya sudah ada yaitu kalam mutakalimun. Sholatmu ada tiga
rakaat pada waktu maghrib, yaitu mulut, punya lisan dan memiliki arti yang tak
salah lagi.
Firman
Allah kepada Nabi Isa a.s
Wahai
nabi Isa, engakau adalah utusanku, dan engkau tak usah ma’rifat kepadaku dulu,
atau engkau ingin tahu tentang zatku ketahui saja bahwa nafasmu itu sendiri.
Itu adalah kenyataan hidupku ini pasti, dan engkau harus sholat empat rakaat
pada waktu isa. Sebab di dirimu itu ada dua lobang hidung, sebagai bukti nyata
dari padaku, dan punya darah. Sebab darah itu nanti mati (beku), dan nafasmu
habis hilang. Jadi dapatlah kita simpulkan bahwa sholat lima waktu itu sudah
terhimpun pada diri.
Baikah
hamba susun seperti di bawah ini. Inilah sholat yang 17 rakaat itu pada diri
kita.
1. 1.
Nyawa 11. mulut
2. 2.
Ujud 12. lisan
3. 3.
Telinga kanan` 13. Arti yang tak salah lagi
4. 4.
Telinga kiri 14. Lobang hidung kanan
5. 5.
Kaki kanan 15. Lobang hidung kiri
6. 6.
Kaki kiri 16. nafas
7. 7.
Mata kanan 17. darah
8. 8.
Mata kiri
9. 9.
Tangan kanan
10. 10.
Tangan kiri
Demikianlah
adanya usul sholat 17 rakaat yang ada pada diri kita masing-masing. Inilah
sebenarnya sholat (ingat) ingatlah selalu jangan lupa pada asalnya.
Ma’rifat
ada tiga bagian
Pertama :
ma’rifat sariat
Kedua :
ma’rifat tharikat
Ketiga :
ma’rifat hakikat
Apakah
perbedaan antara tiga bagian itu :
Pertama :
ma’rifat orang ahli sariat itu yaitu : mengenal segala hukum dan mubah, fardhu
dan sunat.
kedua :
adapun ma’rifat orang dalil tharikat itu yaitu mengenal barang yang seni seperti:
ria, ujud, takbur, sum’ah, dan hasad dan Lainnya. Segala sifat mazmumah yang
tercela oleh rasa dan mengenal akan kasih sayang akan Allah Ta’ala kepada
hambanya dan mengenal buruk dan baik zahir bathin.
Ketiga :
adapun ma’rifat orang ahli hakikat yaitu: antara antazzahu tasybih dan tiada
terdinding pandangan zahir dengan yang bathin dan sebaliknya tiada terdinding
pandangan bathin akan zahir. Demikianlah secara ringkasnya saja.
Apakah
yang dinamakan sariat dan apapula hakikat ? sariat itu tubuh kita dan hakikat
itu jiwa, keduanya itu tiada boleh pisah atau bercerai walaupun kita sudah
kembali kea lam baqa. Ruh dan badan tiada tiada boleh pisah. Sebab sudah
senyawa di dalam badan atau di dalam rasa. Jadi siapa sariat semata dalam
hidupnya, maka tiada harapan kumpul dengan ruhnya. Tetapi kalau sudah sampai
kepada hakikat tidak mungkin lagi terpisah dengan sifatnya (badannya).
Jadi bagi
ahlul hakikat walau bagaimanapun jua bentuknya, tetaplah ia ada sariat inilah
arti sariat yang sejati dan mutlak, disini tidak ada tawar menawar lagi, titik.
Sariat tubuh, tharikat nafas, hakikat ruh, dan ma’rifat adalah sir. Inilah
yang disebut af’al.Asma, sifat, dan zat kesemuanya ada dalam diri kita lahir bathin. Dan inilah
orang yang dahulu disebut: pandanagn, pengrasa, pengucap, dan pencium. Kesemua
itu bersatu atau bersamaan di dalam di dalam rasa. Jadi siapa sudah
mengembalikan hak ta’ala yaitu rasa, maka dialah yang merasa di dalam rasanya
da siapa masih betah dalam rasa adam, maka tempatnya d neraka karena rasa itu ada
tiga martabat, 1. Rasa allah 2. Rasa Muhammad 3. Rasa adam. Demikianlah yang
sebenarnya yang dapat hamba sampaikan, dan pilihlah sendiri-sendiri.
Iman dan
Islam
Adapun
islam itu sariat, dan iman itu hakikat, atau dengan kata lain ialah islam itu
zahir dan iman itu bathin, dan bisa juga disebut islam itu tubuh dan iman itu
ruh/nyawa, jadi kalau kita kembalikan kepada asalnya yaitu: ruh dan jasad
kembali kepada nur Muhammad dan nur Muhammad itu jadi daripada kudrat dan
iradatnya. Kalau demikian adanya nyata kepada kita
bahwa nur
Muhammad itu jadi daripada nur zat nyata benar bahwa zat itulah bermula sgala
ujud. Zat itulah bermula segala ujud tidak ada yang ujud hanya allah dan
perbuatan allah ta’ala. Jadi nur Muhammad itu tadi disebut juga dengan hakikat
alam, Muhammad, dan hakikat Muhammad ialah hakikat alam. Jaid nyata kepada kita
bahwa ujud alal dan ujud allah, dan ujud allah ain ujud alam ialah adalah
hakikat alam. Jadi alam dan tuhan ialah satu (rahasia). Kalau demikian adanya
maka ini dengan alam seluruhnya adalah satu rahasia di kesimpulannya adalah:
allah, Muhammad, adam ialah satu rahasia insane kamil pun allah jua. Muhammad
dan adam pun pada hakikatnya, jadi ada hakikatnya manusia ini tuhan dalam
rahasia. Syarat a dalam beramal. Yang sebenarnya syarat syah beramal ialah:
khusyu, ikhlas, dan ikhsan (ma’rifat)
Baiklah
kita ambil pertengahan saja dahulu ikhlas ada tiga martabat/tiga bagian:
1. Ikhlas
orang mubtadi
2. Ikhlas
orang mutawasit
3. Ikhlas
orang muntahi
1. Ikhlas
orang mubtadi itu ialah; suci daripada riya, ujud sum’ah dan tujuannya hanya
semata karena allah ta’ala. maksud dan tujuannya untuk masuk surge dan takut
akan neraka. Jenisnya ingin pahala dan menjauhi akan segala dosa.
2. Ikhlas
orang mutawasit itu ialah:
Maha suci
dari riya dan sum’ah hanya semata karena allah dan tidak inign pahala, hanya
mengerjakan suruh dan meningkatkan tengah.
3. Ikhlas
orang muntahi itu ialah: tiada menilik baginya dari atau amal lainny, hanya
memandang fi’il hakiki kelakuan allah ta’ala pada dirinya.
Dan
mereka tiada merasa lagi ada ujudnya sendiri, semuanya fana zahir dan batinnya.
Kehendaknya adalah tidak bersalahan dengan kehendak tuhannya pandangannya
manuggal dengan pandangan tuhannya. Kemauannya telah menunggal dengan
kemauannya atau tuhannya dan dia seujud, senyawa, serasa, serasi dan serahasia
dengan tuhannya. Tuhan menjadi matanya untuk melihat, telinganya untuk
mendengar dan lidahnya untuk berkata-kata. Dia menjadi wali allah dan allah
menjadi walinya. Demikianlah orang yang duduk pada golongan muntahi itu tadi.
Inilah yang dimaksud dengan ikhlas, atau khusu dan ikhlas, dan ihsan. Inilah
maqam ahlul akhirat namanya. Untuk menjalani ke maqam muntahi ini kita harus sabar
dan ridha apa kehendak allah ta’ala saja dan harus menjalani maqam/martabat
yang tiga itu seperti yang diterangkan di atas tersebut. Demikianlah keterangan
ini.
—oo0oo—
Rahasia –
Ma’rifat
Adapun
rahasia itu didalam hati, dan hati itu didalam puat, puat itu didalam jantung,
dan jantung itu di dalam rahasia allah.
Tetapi
hati, puat, jantung itu sudah lebur kedalam rahasia allah. Jadi tuhan itu tiada
bertempat dan tiada ditempati oleh makhluk siapa yang sangka bahwa tuhan itu
bertempat di hati, di puat, di jantung, di arsy, di langit, di surge, atau di
manusia, maka rang itu kafir.
Atau
rahasia ma’rifat itu tidak terpakai lagi kata-kata yang bagaimanapun, sebab
kalau kita masih berpegang kepada kata-kata maka kata-kata itulah yang jadi
dinding. Dan yang disebut rahasia allah itu tadi, pertama rahasia yang berada
di dalam jantung itulah yang bernama allah. Dan yang demikian bernama rahasia
allah, dan kehendaknya, kehendak allah inilah yang berada dalam puad, dan
inilah yang bernama rasa. Karena disitulah tempat akan segala kehendak allah,
lahir atau bathin. Sekali lagi janganlah dipahami bahwa tuhan itu bertempat
kepada manusia, atau manusia bertempat kepada tuhan. Untuk membuktikan
hilangnya rasa itu. lihatlah contoh orang yang sedang tidur. Semuanya tiada merasa
apa-apa lagi. Apalagi yang disebut in itu sudah tidak ada. Dari itu janganlah
lagi akhluk berkehendak, jangan lagi ada Ingatanmu, dan dirimupun tiada. Maka
yang ada itupun hanya hayat jua adanya. Jadi, disini adalah rahasia allah itu
jad iradat kepada insane dan kepada hayawan, sekiranya jika rahasia allah itu
dan iradat allah zahir dan bathin, tidak ada maka disitulah manusia menganggap
ada perbuatan dirinya sendirinya. Disinilah hawa nafsu menunggangi manusia.
Bukan manusia menunggangi nafsu, tapi nafsulah yang beraku-aku itu dalam setiap
kejapan mata. Aku haramkan mulutku, aku kapirkan hatiku, bila aku masih
beraku-aku dengan hawa nafsu yang tercela atau dengan nafsu akuan makhluk aku
sebagai si penyusun kitab ini bertanggung jawab atas kata-kataku tadi. Siapa
yang hendak mengambil boleh dan siapa yang menolakpun boleh.
Tidak ada
pakaian dalam agama allah.
Seorang
wali itu tidak beraku-aku lagi kecuali dengan akuan allah. Bulanlah engkau yang
beraku-aku.
Dikata
engkau beraku-aku tepi allahlah yang beraku-aku tiada engkau beraku-aku. Jadi
yang beraku-aku dikala itu adalah rahasia allah, bukan engkau dalilnya: wama
romaita idjromaita, walakinnallah aroma. Artinya: bukanlah engkau yang melempar
dikala engkau melempar, tapi allahlah yang melempar dikala engkau melempar.
Pahamkah.
—oo0oo—
Yang
Sebenar Diri
Yang
sebenar benar diri itu nyawa
Yang
sebenar benar nyawa itu ruh.
Yang
sebenar benar ruh itu nur Muhammad
Yang
sebenar benar nur Muhammad itu sifat
Yang
sebenar benar sifat itu zat (zat hayat)
Yang
sebenar benar zat itu diri
Yang
sebenar benar sifat itu rupa
Tapi bila
kita mendakwa kepada ruh, maka teruskanlah kepada zat dan sifat allah. Supaya
jangan terdinding kepada allah apabila sudah kita tembuskan kepada zat dan
sifat allah, itulah tubuh orang ma’rifat yang sebenarnya. Kalau sudah sampai
kepada diri yang sebenarnya atau diri bathin, barulah bathin dapat melihat
bathin. Disini dapatlah orang yang sampai itu melihat perjalanan ruh/rohani.
Adapun yang disebut roh idhofi itu berbadan Muhammad. Disini hamba tambahkan
pula tentang nama-nama roh yang patut dikenal: seperti roh idhofi, roh
mukayyat, dan roh mutlak. Dan yang pertama tadi disebut roh idhofi. Dan yang
disebut roh/nyawa itu tadi disebut juga roh mukayyat. Yang disebut roh mutlak
itu adalah roh robbani itu adalah roh tuhan allah.
Kalau
orang yang hanya sampai kepada roh mukayyat atau yang disebut nyawa itu:
artinya yang belum meneruskan kepada zat dan sifat allah ta’ala.
Maka
orang yang telah meneruskannya kepada zat dan sifat allah itulah yang disebut
roh mutlak. Atau lazim disebut oleh kaum sufi dengan ruhul kudus atau ruhul
haq, ruhul amin.
Jadi
seorang wali allah yang berada pada tingkat atas darinya bertubuh sir, dan
berubah-ubah tuhan. Yang disebut sir dan roh itu ialah : zat allah dan sifat
allah. Dengan adanya zat dan sifat itu lalu kita ingat kepada kalimah yang
berbunyi ah, ah, ah, ah, ah, ah, ah. Disini ada dua huruf, yaitu huruf alif dan
huruf ha. Alif itu berarti ujud, dan h itu berarti hayat. Tiap-tiap hayat
tentunya dengan ujud. Setiap ujud dan hayat, pasti dengan namanya pula. Dan
setiap ada ujud, hayat dan asma, tentu ada af’al jadi susunannya yang
sebenarnya itu adalah : zat, sifat, asma, dan af’al itulah yang bernama allah
dan akhirnya kalimah la illha ilallah itulah yang bernama zat sifat asma dan
af’al. inilah rahasia bathin dan zahir syariat dan hakikat. Hamba dan tuhan,
abid dan ma’bud, khalik dan makhluk. Zat dan sifat tiada boleh pisah, begitu
juga tidak boleh sekutu. Ia seperti naïf dan isbat jua adanya dan masa lalinya
rasa, kita lupa dan kita tidak ingat lagi yang sebagai macam, itulah yang
bernama idhafat ma’allah artinya : hilang semuanya dan tidak ketinggalan walau
sebesar atom. Maka ini hamba disebut dengan makam : penelanjangan tuhan.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang yang lainnya. Adapun
cita-cita dan rasa perasaan masalah berbagai bathin dan zahir sekalian tubuh
itu lahir dan bathin. Sebab karena
yang
dipuji itu jatuhnya kepada tubuh bathin dan zahir. Inilah jadinya kedalam diri
kita, bilangan tatkala allah ta’ala itu bersifat dengan sifat, kata ain. Jadi
kesimpulannya ialah yang memuji ia yang dipuji. Ia yang menyembah dan ia juga
yang disembah. Karena ahadiyah, wahdah, dan wahadiah adalah Esa. Jadi disini
boleh di kata : puji qadim bagian qadim, puji hadist bagi qadim. puji qadim
bagi hadits. Dan puji hadits bagi hadits. Bagi orang yang paham tentan rahasia
ma’rifat itu, tidak ada lagi syakan ragu atas kata-kata yang diatas ini tadi
sebab dalam ilmu hakikat ada kesimpulan yang berbunyi wahadiah, wahdah,
wahidiyah, adalah Esa. Jadi Muhammad, adam adalah Esa.
Kamilpun
allah jua. Muhammad dan adapun ada hakikatnya : jadi pada hakikatnya manusia
ini adalah rahasia Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri. Makadari itu
tuhan memerintahkan kepada malaikat supaya sujud kepada adam a.s.
KHALIK
DAN MAKHLUK
Beberapa
kesimpulan
Asal kata
makhluk diambil dari kata-kata halq dan kata-kata halq diambil dari kata
khaliq. Dan kata-kata khalik itu adalah khalik. Jadi asal dari khalik kembali
lagi kepada khalik. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Datang dari allah
kembali kepada allah. Awalnya allah, dan akhirnya allah. Awalnya tuhan dan
akhirnya tuhan. Awalnya tidak ada permulaannya dan akhirnya puntidak ada
penghabisannya.
Kalau
ma’rifat kita sudah ta’zimullah, yaitu :
Tilik
seorang arif itu akan kebesaran dan kemuliaan dan keagungan tuhan allah azza
wazalla jua adanya maka intisari dari pada itu adalah segala makhluk itu adalah
khalik, dan khalik itu sebaliknya. Dalilnya : syhudul kasrah til wahdah dan syuhudul
wahdah fil kasrah, akhirnya syuhudul wahdah fil wahdah. Demikianlah pandangan
seorang arifin billah. Jadi kesimpulannya adalah : semua itu allah dan allah
itu semuanya inilah yang disebut wahdah al-ujud atau kesatuan ujud. Jadi hamba
dapat menyimpulkan pula bahwa allah adalah hakikat alam.
Apakah
yang dimaksud Azzazatullah
Baiklah
hamba uraikan secara ringkas saja bagi orang yang telah ma’rifat zat, tiadalah
baginya permulaan dan penghabisan.
Pandangannya
jauh berbeda dengan pandangan orang yang hanya berada dengan pandangan tingkat
bawah. Orang demikian berpandangan bahwa ia melihat allah setiap kejapan mata
dan dalam setiap sentuhan hatinya yang disebut mata hati itu bukannya ia nya.
Sebab mata lahir dan mata hati itu hanya asma jua adanya disini mata bathin
melihat bathin. Dan mata hati itu sudah lebur kedalam fana. Jadi pandangan yang
tertinggi sekarang ini adalah kembali kepada mata zahir jua dahulu. Hingga mata
bathin, sebab tiada kebilangan hakikat itu tanpa syariat/ zahir dan tiada
kebilangan sariat itu tanpa hakikat/bathin. Kesimpulannya adalah : zahir ia
yang bathin, dan bathin ia yang zahir, sebab awal dan akhir itu adalah rahasia
insan. Maka dari pada itu pandangan akhir jua pandangan awal. Disinilah
letaknya rahasia allah / insan, dan rahasia allah adalah rahasia insan. Rahasia
insan dan rahasia allah itu disebut juga dengan sirullah atau sirullahzat atau
zat ilahiah.
Zat
ilahiah itu yaitu diri bathin dan zahir. Zahir tuhan ada dimanusia dan bathin
manusia ada di tuhan. Dengan kata lain yaitu : johirnya makhluk dan bathinnya
tuhan dan zahirnya……..bathin……..
Jadi
hendaklah diketahui akan sirullah didalam ujud insan dari kita ini. Sekira kira
ujudullah berdiri dihadapanmu dengan nyata dan jelas. Hilangkan dan lenyapkan
ujudmu. Niscaya ujudullah berdiri dengan kedirianmu.
Tak ada
ujud bagimu, lahir dan bathinnya, kecuali itu hanya ujudullah jua yang ada.
Ujud
kesegalaan ini hanya ujud hayal, bukan sebenarnya ujudullah ada pada setiap
diri : dan ada pada setiap manusia dan seluruh makhluk. Tetapi disini
memerlukan perincian yang mendalam. Jadi siapa masih melihat kepada dirinya
seumur hidupnya tidak akan bertemu dengan tuhannya. (tidak akan melihat kepada
tuhannya). Siapa yang melihat kepada tuhannya niscaya tiada lagi melihat kepada
dirinya sendirinya. Tiada lagi melihat makhluk yang terlihat hanya tuhannya.
Itu menunjukkan tidak lagi melihat dirinya dengan kekuatan dalil yang nyata
yaitu : ROBBI BI ROBBI.
Melihat
tuhannya dengan tuhannya.
Mengenal
tuhannya dengan tuhannya.
Demikianlah
tentang ujudillah itu tadi.
Beberapa
Bentuk Zikir
Dalam
ajaran tasauf ada beberapa bentuk zikir walaupun umpamanya berlainan antara
saufi ini dan saufi itu, atau guru ini, dan guru itu, semuanya disebut zikir
jua. Bagi penelitian hamba yang daif lagi hina in, semua bentuk zikir itu baik
hanya ada beda dalam sebutannya dan hurufnya. Tapi semua itu adalh zikir.
Tetapi yang penting disini bukan huruf dan suara akan tetapi isinya apakah
zikirnya kosong, atau isi, itulah yang menjadi nasa allah. Dalilnya adalah :
laya’ zikrullah ilallah, artinya : tiada menyebut allah hanya allah, inilah
ainnya. Sekarang zikir yang hendak menangkap burung nuri seekor. Umpamanya kita
berzikir mangata : hu allah, hu allah. Itu ibaratnya menangkap burung
tertangkap ekornya.
Mengata :
allahu, allahu, baru tertangkap bulunya saja
Mengata :
allah, allah, tertangkap kakinya saja
Mengata :
la ilalaha ilallah zatullah tertangkap kepala
Mengata :
la ilaha ilallah hak, tertangkap paruhnya
Mengata :
la ilaha ilallah nurul hak, tertangkap dadanya.
Mengata :
lahu, lahu, tertangkap lehernya
Mengata :
la, la, la tertangkap sayapnya saja
Mengata :
hu, hu, hu tertangkap suaranya saja
Mengata :
ah, ah, ah tertangkap keindahannya saja.
Ahirnya :
la hurupin wala sautin : baru tertangkap saikungan Artinya : diam
bersambung..
Sambungan nya kapan ??
BalasHapus