Tentang Gradasi Wujud dan Gerak Substansi Oleh Ustad
SInar Agama
Oleh Anggelia
Sulqani Zahra (Berkas) ·
Muhammad Dudi Hari Saputra:
Salam Ustad.. yang bergradasi itu wujud atau mahiyah?
Kemudian gradasi itu sndiri apa Ustad?
Trakhir, Gerak substansi apakh pada mahiyah atau pada wujud?
Syukron ya Afwan..
Sinar Agama :
Salam dan trims pertanyaannya:
(1). yang bergradasi itu adalah wujud dan juga mahiyyah, tetapi yang umum
adalah wujud, karena mahiyyah/esensi pada tahap tertentu sudah ditendang keluar
gelanggang oleh Mulla Shadra ra.
(2). Gradasi itu adalah perbedaan wujud yang kembali kepada wujud itu
sendiri.
(3). Substansi itu adalah bagian esensi/mahiyyah, jadi gerak substansi
sudah tentu gerak esensi,.
SEmua ini sudah ditulis mungkin berkali-kali di cetatan, karena coba antum
lihat rinciannya disana.
Muhammad Dudi Hari Saputra :
Syukron Ustad..
Dlm kaitannya tentang tasykik al wujud (gradasi wujud) dri wujud wajib
menyebabkan adanya wujud mumkin,apkh melalui gerak/mengalir?
Jika iya, maka inilah kebingungan saya Ustad.. Apa yang mmbedakan antara
gerak/mngalir nya wujud dengan gerak nya substansi?
Mohon penjelasannya Ustad.. Syukron
Sinar Agama :
Gerak itu adalah perubahan sesuatu yang mungkin ke sesuatu yang lain yang
dimungkinkan itu dalam waktu (perlahan = dalam waktu). Kalau non materi
bagaimana bisa bergerak?
Muhammad Dudi Hari Saputra :
Prnah dijelaskan bgini Ustad..
Perumpamaan gradasi wujud itu seperti air yang mengalir dan air yang
mengalir td mengalami perbedaan kualitas (essensi) setelah berada
disungai,selokan,sawah dan laut, tetapi perbedaan td bukan berasal dri luar
tetapi kembali ke kesamaanya yaitu air..
Kmudian saya berusaha mnyimpulkan bhwa dalam wujud pun ad gerak yaitu
seperti mengalir nya air td..
Mohon dikoreksi jika saya salah Ustad...
Dan kemudian mnyambung pembahasan kembali..
Jka gerak itu hnya ada pada essensi/tajalli..
maka bagaimana proses wujud yang 1/mutlak/universal kemudian bsa menjadi
banyak/relatif/partikular?
saya prnah dijelaskan kira2 bgini.. Bhwa pemahaman akal manusia
tentang wujud yang bergradasi itu hnya ada pada realitas pahaman (wujud dzihni)
tetapi pada realitas ekstensi (wujud mishdaq) itu satu dan tidak terbatas..
Dan kemudian Ustad..
yang saya pahami bhwa essensi itu adalah wujud pahaman manusia
dalam memandang realitas wujud tetapi wujud itu sendiri secara realitasnya
tidak mmiliki essensi (krn essensi hakikatnya adalah pahaman akal
manusia) dan karena realitas wujud adalah wujud itu sndiri maka mustahil dia
plural dan particular..
dan ditahap ini saya sudah menendang essensi dri pahaman sy..
Nah kmudian saya mncoba memahami jika yang ad hnya wujud, lalu realitas
yang bnyak ini sprti saya,dia,meja,kursi dll apkh juga wujud??
saya jwb, iya dia ada (wujud) hnya sja ada2 yang saya sebut td adalah
ada yang diadakan oleh yang lain (mumkin al-wujud) dan ada2 yang pernah tiada
pastilah diadakan oleh ada yang lain yaitu ada yang pasti tidak diadakan oleh
yang lain (wajib al-wujud)
Mohon dikoreksi Ustad jka pemahaman saya keliru..
Sinar Agama :
tidak semua esensi itu, bergerak.Karena esensi non materi tidak
bergerak. Esensi itu bukan tajalli. Kalau tajalli, jangan esensi, wujud esensi
saja sudah ditolak mentah2.
Wujud yang bergradasi itu adalah wujud luar, bukan wujud dlam akal. Ngapain
bahas kegradasian wujud kalau hanya di dalam akal saja? Makah antum mau bahas
gunung emas yang hanya ada di pahaman antum???! Walau itu boleh2 saja, tetapi
apa gunanya bagi kehidupan antum. Apakah dengan gunung khayal itu dpt menemukan
Tuhan dan menemukan diri antum?
Tujuan akhir filsafat adalah menemukan Allah dan diri kita dan semua konsep
filsafat itu dibuat untuk yang berguna supaya diaplikasikan. Bukan kerjaan yang
tidak ada gunanya.
Muhammad Dudi Hari Saputra :
Afwan Ustad jika saya bertanya hal-hal yang teoritis ini..
Krn ini tuntutan hidup saya utk mncari kaidah filsafat yang benar2 tepat
(krn saya sering ditanya mngenai filsafat oleh adik2/tmn2 saya dikampus) akn
sgt bersalah saya jika salah dalam mnjelaskannya,afwan..bkn berarti saya
mninggalkan yang praktis dri agama..Afwan Ustad.. :)
Sinar Agama :
Muh. Mengapa antum seperti orang baru kenal saja? Antum boleh
bertanaya apa saja, filsafat kek, Kalam kek, sejarah kek, Qur an kek, fikih kek
... dst. tidak ada batasan di dinding alfakir ini. Yang penting saya bisa
membantu, maka saya akan senang sekali dan bersyukur padaNya. sudah kubilang
bahwa kata-kata "Salam dan trims pertanyaannya" itu bukan kata-kata
basa basi. Saya benar2 berterima kasih karena ditanya. Smg saja Tuhan
membantuku sebagaimana selama ini, amin.
Kalau merasa dari jawabanku ada kata-kata yang kurang berkenan, maka
sayalah yang harus dimaafkan. Karena kadang, karena sudah merasa akrab maka
saya tidak pakai basa basi. tetapi kadang mmg sengaja untuk mencubit supaya
terhentak dari kekurang fokusan berfikir. tetapi maksud lain, i-Allah tidak
ada. Semuanya i-Allah ditulis dalam kasih sayang. tetapi kasih sayang saya mmg
kadang terasa pahit kalau dilihat dari daya-rasa/perasaan. Karena saya, kadang
mengurangi perasaan manakala sedang disukusi tentang konsep2 akal. Jadi,
maafkanlah selalu saya yang banyak kekurang ini. Hanya ini pintaku pada antum2
semua sebagai balasan jawaban2ku. Aku hanya minta dimaafkan, dan kalau boleh
didoakan. tetapi kalau tidak , maka cukuplah dengan maaf saja. Syukur
kalau juga disertai doa2 karena mmg saya sangat memerlukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar