Sifat-Sifat Allah
Swt
Allah swt memiliki
beberapa Sifat yang wajib di ketahui oleh seorang muslim. Yaitu Sifat
Wajib bagi Allah swt ada 20, Sifat Mustahil bagi Allah ada
20 dan sifat Jaiz…
Beberapa terjemahan dalil yang
terkandung di dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang
sifat-sifat Allah:
·
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang
Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia” - (Q.S. Al-Baqarah : 163)
·
Sesungguhnya Allah itu Amat
Berkuasa atas segala sesuatu” - (Q.S Al-Baqarah: 20)
·
“Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” -
(QS. Al-Baqarah : 29)
·
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia
menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia” - (QS.Yasin :
82)
·
“… Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat” -
(QS. Asy-Syura : 11)
·
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Hidup, yang berdiri sendiri… “ -
(QS. Al-Baqarah : 255)
·
“Dialah Yang Awal (tidak berpemulaan) dan
Yang Akhir (tidak berkesudahan)… “ - (QS. Al-Hadid : 3)
Sifat 20 (dua puluh)
Wajib Bagi Allah Swt :
1. Wujud : artinya ada, ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah
Swt yang tiada di sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”.
2. Qidam : artinya sedia, hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah
Swt.
3. Baqa’ : artinya kekal, Allah Swt kekal ada dan tidak ada akhirnya
4. Mukhalafatuhu Lilhawadith : artinya Bersalahan Allah Swt dengan segala yang
baru, pada dzat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru, yang telah ada atau
yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai
dengan yang baharu pada dzatnya, sifatnya atau perbuatannya.
5. Qiyamuhu Binafsihi : artinya berdiri Allah Swt dengan sendirinya, tidak berkehendak
kepada tempat yang berdiri (pada dzat) dan tidak berkehendak kepada yang
menjadikannya, karena ia tidak di jadikan tetapi telah jadi dengan sendirinya,
dan tidak berkehendak kepada yang di jadikanNya.
6. Wahdaniyyah : artinya satunya Allah Swt pada dzat, pada sifat dan pada
perbuatanNya, tetapi bukanlah pengertiannya seperti bersatunya dzat tulang,
daging, kulit dan lain sebagainya, Allah Swt bebas dari pengertian seperti itu.
7. Qudrat : artinya kuasanya Allah Swt, satu sifat yang qadim lagi azali yang
tetap berdiri pada zat Allah Swt, yang mengadakan tiap – tiap yang ada dan
meniadakan tiap – tiap yang tiada.
8. Iradah : artinya kehendaknya Allah Swt, maknanya penentuan segala tentang ada
atau tiadanya, maka Allah Swt yang selayaknya menghendaki tiap – tiap sesuatu
apa yang di perbuatnya, artinya kita manusia telah di tentukan dengan kehendak
Allah Swt, seperti : tentang rezeki, umur, baik, jahat, kaya, miskin dan lain
sebagainya
9. Ilmu : artinya mengetahuinya Allah Swt, maknanya nyata dan terang akan meliputi
dan maha mengetahui akan segala tiap – tiap, tiada yang tersembunyi dan rahasia
bagiNya di alam jagat ini.
10. Hayat : artinya hidupnya Allah Swt, ini sifat yang tetap dan qadim lagi
azali pada dzat Allah Swt, ia tidak akan pernah mati, karena mati itu adalah
ciptaanNya juga.
11. Sama’ : artinya mendengarnya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada yang qadim lagi
azali berdiri pada dzat Allah Swt, tiada sesuatu apapun yang luput dari
pendengarannya Allah Swt.
12. Bashar : artinya melihatnya Allah Swt, hakikatnya ialah satu sifat yang tetap
ada yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, Allah Swt wajib bersifat
maha melihat pada yang dapat di lihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat,
terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya.
13. Kalam : artinya : Berfirman Allah Swt, ini sifat yang tetap ada, yang qadim
lagi azali, yang berdiri pada dzat Allah Swt, sebagai contoh adalah Al- Qur’an,
ini merupakan perkataannya (kalam) Allah Swt yang abadi sepanjang masa.]
14. Qadiran : artinya keadaannya Allah Swt, ia yang berkuasa mengadakan dan
mentiadakan sesuatu.
15. Muridan : artinya keadaannya Allah Swt yang menghendaki dan menentukan
tiap – tiap sesuatu.
16. ‘Aliman : artinya keadaannya Allah Swt yang mengetahui akan tiap – tiap
segala sesuatu.
17. Hayyan : artinya keadaannya Allah Swt yang maha hidup, melebihi dari segala
sesuatu apapun juga.
18. Sami’an : artinya keadaannya Allah Swt yang mendengar akan tiap – tiap
segala sesuatu yang maujud.
19. Bashiran : artinya keadaannya Allah Swt yang melihatakan tiap – tiap segala
sesuatu yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).
20. Mutakalliman : artinya keadaannya Allah Swt yang berkata – kata, yaitu sifat yang
berdiri dengan dzat Allah Swt.
Sifat Mustahil Bagi Allah Swt
Wajib pula bagi tiap
muslimin dan muslimat mengetahui akan sifat – sifat yang mustahil bagi Allah
Swt, yang menjadi lawan daripada sifat 20 (dua puluh) yang merupakan sifat
wajib bagiNya, berikut sifat – sifat yang mustahil bagiNya :
1. ‘Adam, artinya tiada (bisa mati)
2. Huduth, artinya baru (bisa di perbaharui)
3. Fana’, artinya binasa (tidak kekal/mati)
4. Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya
5. Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
6. Ta’addud, artinya berbilang – bilang (lebih dari satu)
7. ‘Ajz, artinya lemah (tidak kuat)
8. Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa)
9. Jahl, artinya jahil (bodoh)
10. Maut, artinya mati (bisa mati)
11. Syamam, artinya tuli
12. ‘Umy, artinya buta
13. Bukm, artinya bisu
14. ‘Ajizan, artinya lemah (dalam keadaannya)
15. Karihan, artinya terpaksa (dalam keadaannya)
16. Jahilan, artinya jahil (dalam keadaannya)
17. Mayyitan, artinya mati (dalam keadaannya)
18. Asam, artinya tuli (dalam keadaannya)
19. A’ma, artinya buta (dalam keadaannya)
20. Abkam, artinya bisu (dalam keadaannya)
Sifat Ja’iz Bagi Allah Swt
Sifat ini artinya boleh
bagi Allah Swt mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut
juga sebagai “mumkin”.
Mumkin ialah sesuatu
yang boleh ada dan tiada.
Ja’iz artinya boleh –
boleh saja, dengan makna Allah Swt menciptakan segala sesuatu, yakni dengan
tidak ada paksaan dari sesuatupun juga, sebab Allah Swt bersifat Qudrat (kuasa)
dan Iradath (kehendak), juga boleh – boleh saja bagi Allah Swt meniadakan akan
segala sesuatu apapun yang ia mau. Sifat-Sifat Allah Swt…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar