BUKTI KEBESARAN
ALLAH PADA TULANG EKOR (SULBI)
Oleh Dian Rahman pada 7
September 2012 pukul 19:14
Ketika kita wafat, maka kita akan dikebumikan dan setelah beberapa tahun
tubuh kita akan menjadi tulang-belulang. Beberapa tahun kemudian
tulang-belulang itupun akan hancur dan berubah menjadi semacam biji, dan di
dalam biji tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut
'ajbudz dzanab (tulang ekor). Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh
Allah azza wa jalla pada hari kiamat.
"Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali
akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya
manusia dirakit kembali pada hari kiamat." (HR. Al Bukhari, Nomor 4935)
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Seluruh bagian tubuh anak Adam akan
(hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor ('ajbudz dzanab), darinya tubuh
diciptakan dan dengannya dirakit kembali." (Imam Muslim, Nomor 2955)
Belasan abad lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak
mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa
penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut dikemudian hari.
Seiring kemajuan tekhnologi, fungsi organ tersebut kian terkuak. Tulang
ekor menyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan
dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk
nyaman.
Seorang Ilmuwan Jerman, Han Spemann, berhasil mendapatkan hadiah nobel
bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan
bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula.
Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu
mengimplantasikan ke dalam embrio Organizer atau pengorganisir pertama.
Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai.
Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus
berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang
memiliki dua lapisan.
Lapisan pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts,
berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi
dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.
Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak
pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul
pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node
(GUMPALAN SEDERHANA).
Dari sinilah beberapa unsur dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan
endoderm terbentuk.- Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.-
Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal
(kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem
urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa dan kulit
luar.- Sedangkan, Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem
pernafasan, organ-organ yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati
dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran
pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai TULANG EKOR.
Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia
menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang
lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan bubuk tulang
itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang
ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ
tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak
'hancur'.
Dr. Othman Al-Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian
serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan
suhu tinggi selama sepuluh menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat.
Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke Al-Olaki Laboratory, Sana'a, Yaman,
untuk dianalisis.
Setelah diteliti oleh Dr. Al-Olaki, pfofesor bidang histology dan pathologi
di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor
tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran
lebih lama!
Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar.
Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi
balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar