Total Tayangan Halaman

Jumat, 14 September 2012


Ka’bah Qolbu

Seorang Sufi besar, yang bernama Muhammad bin Al Fadl mengatakan :

“Aku heran pada orang yang mencari Ka’bah-Nya di dunia ini. Mengapa mereka tidak berupaya melakukan musyahadat tentang-Nya di dalam Qalbu mereka ? Tempat suci kadangkala mereka capai dan kadangkala mereka tinggalkan, tapi musyahadat bisa mereka nikmati selalu. Jika mereka harus mengunjungi batu, yang dilihat hanya setahun sekali, sesungguhnya mereka lebih harus mengunjungi Ka’bah Qalbu, dimana Dia bisa dilihat 360 kali sehari semalam.”

Fana dalam Kebaqaan, Ibrahim al-Dasuqi


Fana dalam Kebaqaan, Ibrahim al-Dasuqi

30 March 2012, 6:23 pm

Ibrahim al-Dasuqi, Fana dalam Kebaqaan Tariqat Birhamiyyah didirikan oleh Ibrahim al-Dasuqi, yang nama lengkapnya, Ibrahim al-Dasuqi al-Qursyi, Ibrahim al-Dasuqi meninggal dunia tahun 676 Hijriyyah di Damascus. Tariqat Birhamiyyah tersebar di kawasan Mesir, Syria, Hijaz, Yaman dan Hadhramaut. Ibrahim al-Dasuqi ber kata, “Syariat adalah pokok, sementara hakekat adalah cabang. Jadi Syari’at menghimpun seluruh ilmu yang diwajibkan dan hakekat menghimpun seluruh ilmu yang disembunyikan. sementara semua tingkatan dan keadaan justru berada dibawah keduanya.” Mengenai  taubat al-Dasuqi ber kata : taubat golongan istimewa (al-khowash) merupakan penghapusan dari segala sesuatu yang selain Allah.

Ibrahim al-Dasuqi juga menggubah puisi cinta Ilahi salah satunya ialah : Tampak olehku Kekasih di segala arah yang ada; Aku pun lihat-Nya dalam tiap bentuk dan makna; Dengan menyingkap rahasiaku Dia pun titahkan aku; Kata-Nya: “Tahu kau siapa Aku?” ; “Harapku,” jawabku; “Kau itulah harapku,” bahkan aku adalah Kau selalu;  andaikan Kau pun sekarang hakekatku.”; Dan jawab-Nya: “memang begitu adanya, tetapi; kau pun duplikat-Ku andaikan segala yang ada kauamati.”; Dengan penyatuan dzatku sampai pada dzat-Nya; Tanpa hulul, namun merealisasikan nisbatku ada padanya; Maka diriku fana dalam kebaqaan selamanya; pada dzat keabadian yang tanpa hentinya.

Sementara mengenai gagasan Hakikat Muhammad ataupun Quthb, Ibrahim al-Dasuqi ber kata: Tiada yang kulihat selain-Nya; Yang selain-Nya tiada terlintas pikiranku sekejap jua; Dengan diriku pun tegak Diri-Nya di puncak sana; Di dalam-Nya kubaharui diriku dari masa ke masa;Bahkan cintaku bertumbuh sebelum Adam ada; Sejak itu pun berkembang dalam berbagai alam yang ada; Di keluhuran dengan Cahaya Ahmad aku berada dalam mutiara putih pada sel kupunya; Dalam pandangan jagal aku adalah korbannya; Aku dengan Idris ketika dia sampai ketinggian aku pun tinggal di Firdaus tempat kemuliaan; Aku pun dengan ‘Isa yang dalam buaian berbicara; Dan kepada Daud aku karuniakan merdunya suara; Aku dengan Nuh ketika menempuh prahara lautan gelegar dan topan gelora; Aku yang  Quthb adalah tokoh masa atas semua keadaan; Aku yang hamba adalah Ibrahim pendiri tariqat perjalanan.