Nur Muhammad Dan Insan Kamil Dalam Pandangan Al-Jilli
Secara etimologi Nur Muhammadberarti cahaya Muhammad, dalam doktrin
tasawuf Nur Muhammadsering juga disebut hakikat Muhammad.
Sedang Insan Kamilsecara etimologi dapat diartikan manusia
sempurna. Dalam doktrin tasawuf Insan Kamil dimaknai
sebagai sosok manusia yang terdapat di dalamnya Nur
Muhammad.
Nur Muhammad adalah merupakan
suatu konsep yang pertama yang dikemukakan oleh al-Hallaj. Al-Hallaj berpendapat
bahwa Nur Muhammadadalah sumber segala sesuatu, segala
kejadian amal perbuatan dan melalui perantaraan alam ini diciptakan.
Paham tentang Nur Muhammad berpangkal dari hadis Nabi saw. yang
berbunyi yang mengandung arti aku berasal dari cahaya. Kemudian paham ini
dipopulerkan oleh Ibn Arabi, dan selanjutnya dikembangkan oleh oleh al-Jili
dalam kerangka ide-de Insan Kamil.
Abu A'la al-Afifi mendefinisikan Insan Kamil sebagai orang-orang yang telah
mencapai tingkat kesempurnaan, keberadaannya sesuai dengan hakekat wujudnya.
Mereka yang termasuk dalam kategori ini adalah para Nabi dan wali.
Secara terminologi Insan Kamil adalah manusia yang pada dirinya
terdapat Nur Muhammad karena Nur Muhammad merupakan makhluk yang pertama
diciptakan oleh Allah swt. dan dijadikannya sebab adanya alam ini.
Konsep Insan Kamil ini
mucul sekitar abad ke-7 H/13 M. atas gagasan Ibn Arabi, (W. 638/1240), yang
dipakai sebagai atribut tentang konsep manusia yang ideal yang menjadi sarana
penampakan Tuhan.
Konsep Al-Jili Tentang Nur Muhammad dan Insan Kamil
Referensi dasar yang tergambar dalam
benak dan pikiran kita bahwa Nur Muhammad adalah
merupakan sautu subtansi yang berasal dari Tuhan dan menjadi dasar adanya
sesuatu. Seedangkan Insan Kamil adalah
merupakan sosok figur manusia yang patut diteladani dalam kehidupannya.
Konsep Nur Muhammad terdapat
tiga versi, dua diantaranya yaitu :
Al-Hallaj: Nur Muhammad Qadim. Ibn Arabi: Nur Muhammad itu qadim dalam ilmunya tetapi baharu
ketika menyatakan diri pada makhluknya.
Al-Jili selanjutnya berpendapat bahwa
hanya ada satu wujud yang qadim adalah Tuhan. Adapun selain Tuhan adalah
baharu, kendatipun wujud itu diciptakan sudah ada sejak qidam pada ilmu Tuhan,
ia tetap dipandang baharu keberadaannya. Hal ini disebabkan oleh wujud lain
secara esensial telah lebih dahulu adanya wujud Tuhan.
Mencermati pemikiran al-Jili, dapatlah
dipahami bahwa Nur Muhammadadalah merupakan
makhluk Allah yang pertama dalam teori emanasi yang disuguhkan pada filosof
yang disebut al-Aql al-Awwal. Jadi dengan
demikian, berarti Nur Muhammadyang menjadi penyebab
utama adanya segala sesuatu di alam ini. Lebih jelas lagi, kalau dikatakakan
bahwa tiap-tiap benda ada Nur Muhammad yang
paling dominan berada pada diri Nabi dan wali Allah.
Selanjutnya, apabila Nur Muhammad masuk ke dalam diri seseorang secara
sempurna, maka lahirlah Insan Kamil, tetapi
penampakannya yang paling jelas dan sempurna berada pada diri Nabi Muhammad.
Oleh karena itu, Nabi Muhammadlah yang disebut al-Insan
Kamil, dimakrifatkan karena ia bertajalli kepad Tuhan.
*Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar