Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Januari 2014

Anregurutta Ambo Dalle

Anregurutta Ambo Dalle selain mewariskan organisasi dakwah, gerakan sosial dan pendidikan, Beliau juga telah mengabadikan ajarannya melalui karya-karya ilmiah yang ditulisnya semasa hidupnya. Di antara karya monumental Beliau adalah kitab “Al-Qaulu as-Shadiq fi Ma’rifah al-Khaliq”, kitab bermuatan tasawuf murni ini selesai ditulis pada 19 Dzul Hijjah 1374 H, atau bertepatan dengan 8 Agustus 1955 M. 

Naskah asli kitab ini ditulis dalam bahasa dan karakter Bugis yang sangat indah, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan sudah beberapa kali dicetak ulang. Naskah kitab yang menjadi rujukan telaah penulis (H. Abdul Rahman) adalah versi berbahasa Indonesia, cetakan ke-VI, diterbitkan tahun 1390 H/ 1971 M oleh Penerbit: Al-Khairat – Parepare.

Kajian utama di dalam kitab tersebut diperkaya dengan materi-materi tentang tasawuf murni, di antaranya bahwa menyembah Allah SWT (ta’abbud) merupakan tindakan lahir dan batin secara utuh, sehingga terwujud ma’rifah kepada-Nya. Maka hakikat ta’abbud kepada Allah SWT – menurut Anregurutta: Red - adalah ma’rifah itu sendiri, dan ma’rifah itu tiada lain merupakan manifestasi dari tingkat pengenalan seorang hamba terhadap dirinya sendiri sebagai hamba Allah. 

Anregurutta Ambo Dalle dalam memaparkan pandangan tasawufnya tentang konsep ta’abbud dan ma’rifah di atas, meski Beliau tidak menyebutka hadits nabi “man ‘arafah nafsahu faqad ‘arafah rabbahu” (barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhannya); menurut Anregurutta Ambo Dalle, ungkapan tersebut bukanlah merupakan legitimasi atas nilai yang menyebutkan bahwa awal kejadian manusia adalah terdiri dari empat unsur (tanah, api, air dan angin); atau terdiri dari (wadimadzimani danmanika; atau juga i’tikad yang dengan tubuh kasarnya Adam atau tubuh halusnya Muhammad, nyawanya nurung, dan nurung berasal dari Allah SWT. 

Seorang ‘abid sejati menurut Anregurutta Ambo Dalle adalah yang mampu mewujudkan kehambaannya dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Pandangan tasawuf Anregurutta Ambo Dalle ini dengan sendirinya telah membongkar paham atau keyakinan yang menyimpang dari sejumlah kelompok “tarekat anti syariat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar