Total Tayangan Halaman

Minggu, 20 Januari 2013

Tentang Gradasi Wujud dan Gerak Substansi


Tentang Gradasi Wujud dan Gerak Substansi Oleh Ustad SInar Agama
Muhammad Dudi Hari Saputra:

Salam Ustad.. yang bergradasi itu wujud atau mahiyah?
Kemudian gradasi itu sndiri apa Ustad?
Trakhir, Gerak substansi apakh pada mahiyah atau pada wujud?

Syukron ya Afwan..

Sinar Agama :

Salam dan trims pertanyaannya:

(1). yang bergradasi itu adalah wujud dan juga mahiyyah, tetapi yang umum adalah wujud, karena mahiyyah/esensi pada tahap tertentu sudah ditendang keluar gelanggang oleh Mulla Shadra ra.

(2). Gradasi itu adalah perbedaan wujud yang kembali kepada wujud itu sendiri.

(3). Substansi itu adalah bagian esensi/mahiyyah, jadi gerak substansi sudah tentu gerak esensi,.

SEmua ini sudah ditulis mungkin berkali-kali di cetatan, karena coba antum lihat rinciannya disana.

Muhammad Dudi Hari Saputra :

Syukron Ustad..
Dlm kaitannya tentang tasykik al wujud (gradasi wujud) dri wujud wajib menyebabkan adanya wujud mumkin,apkh melalui gerak/mengalir?
Jika iya, maka inilah kebingungan saya Ustad.. Apa yang mmbedakan antara gerak/mngalir nya wujud dengan gerak nya substansi?

Mohon penjelasannya Ustad.. Syukron

Sinar Agama :

Gerak itu adalah perubahan sesuatu yang mungkin ke sesuatu yang lain yang dimungkinkan itu dalam waktu (perlahan = dalam waktu). Kalau non materi bagaimana bisa bergerak?


Muhammad Dudi Hari Saputra :

Prnah dijelaskan bgini Ustad..
Perumpamaan gradasi wujud itu seperti air yang mengalir dan air yang mengalir td mengalami perbedaan kualitas (essensi) setelah berada disungai,selokan,sawah dan laut, tetapi perbedaan td bukan berasal dri luar tetapi kembali ke kesamaanya yaitu air..
Kmudian saya berusaha mnyimpulkan bhwa dalam wujud pun ad gerak yaitu seperti mengalir nya air td..

Mohon dikoreksi jika saya salah Ustad...
Dan kemudian mnyambung pembahasan kembali..
Jka gerak itu hnya ada pada essensi/tajalli..
maka bagaimana proses wujud yang 1/mutlak/universal kemudian bsa menjadi banyak/relatif/partikular?

 saya prnah dijelaskan kira2 bgini.. Bhwa pemahaman akal manusia tentang wujud yang bergradasi itu hnya ada pada realitas pahaman (wujud dzihni) tetapi pada realitas ekstensi (wujud mishdaq) itu satu dan tidak terbatas..
Dan kemudian Ustad..
 yang saya pahami bhwa essensi itu  adalah wujud pahaman manusia dalam memandang realitas wujud tetapi wujud itu sendiri secara realitasnya tidak mmiliki essensi (krn essensi hakikatnya  adalah pahaman akal manusia) dan karena realitas wujud adalah wujud itu sndiri maka mustahil dia plural dan particular..

dan ditahap ini saya sudah menendang essensi dri pahaman sy..
Nah kmudian saya mncoba memahami jika yang ad hnya wujud, lalu realitas yang bnyak ini sprti saya,dia,meja,kursi dll apkh juga wujud??
 saya jwb, iya dia ada (wujud) hnya sja ada2 yang saya sebut td adalah ada yang diadakan oleh yang lain (mumkin al-wujud) dan ada2 yang pernah tiada pastilah diadakan oleh ada yang lain yaitu ada yang pasti tidak diadakan oleh yang lain (wajib al-wujud)

Mohon dikoreksi Ustad jka pemahaman saya keliru..

Sinar Agama :

 tidak semua esensi itu, bergerak.Karena esensi non materi tidak bergerak. Esensi itu bukan tajalli. Kalau tajalli, jangan esensi, wujud esensi saja sudah ditolak mentah2.

Wujud yang bergradasi itu adalah wujud luar, bukan wujud dlam akal. Ngapain bahas kegradasian wujud kalau hanya di dalam akal saja? Makah antum mau bahas gunung emas yang hanya ada di pahaman antum???! Walau itu boleh2 saja, tetapi apa gunanya bagi kehidupan antum. Apakah dengan gunung khayal itu dpt menemukan Tuhan dan menemukan diri antum?

Tujuan akhir filsafat adalah menemukan Allah dan diri kita dan semua konsep filsafat itu dibuat untuk yang berguna supaya diaplikasikan. Bukan kerjaan yang tidak ada gunanya.

Muhammad Dudi Hari Saputra :

Afwan Ustad jika saya bertanya hal-hal yang teoritis ini..
Krn ini tuntutan hidup saya utk mncari kaidah filsafat yang benar2 tepat (krn saya sering ditanya mngenai filsafat oleh adik2/tmn2 saya dikampus) akn sgt bersalah saya jika salah dalam mnjelaskannya,afwan..bkn berarti saya mninggalkan yang praktis dri agama..Afwan Ustad.. :)

Sinar Agama :

Muh. Mengapa antum  seperti  orang baru kenal saja? Antum boleh bertanaya apa saja, filsafat kek, Kalam kek, sejarah kek, Qur an kek, fikih kek ... dst. tidak ada batasan di dinding alfakir ini. Yang penting saya bisa membantu, maka saya akan senang sekali dan bersyukur padaNya. sudah kubilang bahwa kata-kata "Salam dan trims pertanyaannya" itu bukan kata-kata basa basi. Saya benar2 berterima kasih karena ditanya. Smg saja Tuhan membantuku sebagaimana selama ini, amin.

Kalau merasa dari jawabanku ada kata-kata yang kurang berkenan, maka sayalah yang harus dimaafkan. Karena kadang, karena sudah merasa akrab maka saya tidak pakai basa basi. tetapi kadang mmg sengaja untuk mencubit supaya terhentak dari kekurang fokusan berfikir. tetapi maksud lain, i-Allah tidak ada. Semuanya i-Allah ditulis dalam kasih sayang. tetapi kasih sayang saya mmg kadang terasa pahit kalau dilihat dari daya-rasa/perasaan. Karena saya, kadang mengurangi perasaan manakala sedang disukusi tentang konsep2 akal. Jadi, maafkanlah selalu saya yang banyak kekurang ini. Hanya ini pintaku pada antum2 semua sebagai balasan jawaban2ku. Aku hanya minta dimaafkan, dan kalau boleh didoakan. tetapi kalau  tidak , maka cukuplah dengan maaf saja. Syukur kalau juga disertai doa2 karena mmg saya sangat memerlukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar